Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 23 Juni 2025

Ditjen Tanaman Pangan: 80 Persen Lebih Kebutuhan Kedelai Indonesia Masih Diimpor dari Luar

Redaksi - Jumat, 24 Maret 2023 16:35 WIB
217 view
Ditjen Tanaman Pangan: 80 Persen Lebih Kebutuhan Kedelai Indonesia Masih Diimpor dari Luar
Foto: Dok/SIB
Perwakilan Direktorat Aneka Kacang dan Umbi, Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI Tuminem SP MP, saat menyampaikan sa
Kutacane (SIB)
Sekitar 80 persen lebih kebutuhan kedelai Indonesia masih diimport dari luar.
Demikian disampaikan Perwakilan Direktorat Aneka Kacang dan Umbi, Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Tuminem SP MP, pada Acara Bimbingan Tehnis dan Sosialisasi (BTS)Tanaman Pangan di Desa Rambung Teldak Kecamatan Darul Hasanah, Kabupaten Aceh Tenggara, Sabtu (18/3).
Dikatakannya, tugas utama Direktorat adalah kedelai. Berhubung potensi terbesar Aceh Tenggara adalah jagung, maka tanaman ini bisa ditumpangsarikan dengan kedelai.
Jadi dalam satu lahan itu bisa dua kali panen, tanpa mengurangi hasil produksi jagung. Begitu daun jagung mulai mengering lalu kita tanam kedelai, kalau kita bisa menangkap peluang itu,tentunya bisa memperkuat ketahanan pangan Indonesia, ujarnya.
Kita juga punya bantuan paket lengkap, ada benih, ada pupuk, pupuk NPK, pupuk Hayati dan Pestisida, katanya dihadapan Ibu-ibu selaku peserta Bimtek.
Apabila Ibu-ibu disini berminat, nanti bisa diusulkan melalui kelompok taninya, diusulkan melalui BPP, kemudian BPP mengusulkan ke Dinas, nanti ditindak lanjuti oleh dinas ke Provinsi atau ke Pusat, tuturnya.
Di awal sambutannya Ibu Direktorat ini juga menyampaikan, Bimbingan Tehnis dan sosialisasi tanaman pangan ini dapat terselenggara berkat kerjasama Anggota Komisi IV DPR RI HM Salim Fakhry melalui dana aspirasinya dengan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, pungkasnya.
Anggota Komisi IV DPR RI HM Salim Fakhry SE MM dalam sambutannya mengatakan, kesejahteraan petani terletak pada hasil panen yang berlimpah. Proses pemupukan sangat berperan untuk memastikan keberhasilan produksi tanaman pangan.
Untuk itu, sangat penting peredaran pupuk non subsidi dan subsidi berjalan lancar, agar produksi tanaman pangan di Aceh Tenggara, dapat berhasil dengan maksimal.(B7/b)


Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru