Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 23 Juni 2025

Ribuan Umat Muslim Laksanakan Salat Idul Fitri di Lapangan T Raja Muda Lubukpakam

Redaksi - Rabu, 26 April 2023 17:17 WIB
209 view
Ribuan Umat Muslim Laksanakan Salat Idul Fitri di Lapangan T Raja Muda Lubukpakam
(Foto dok/Diskominfo Deliserdang)
SALAT: Bupati Deliserdang Ashari Tambunan didampingi Wabup Deliserdang HMA Yusuf Siregar dan ribuan umat lainnya laksanakan sal
Lubukpakam (SIB)
Ribuan umat Muslim Kota Lubukpakam dan sekitarnya mengikuti salat Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriyah yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang di Lapangan Tengku Raja Muda, Lubukpakam, Sabtu (22/4).
Salat diikuti Bupati Deliserdang H Ashari Tambunan, Wabup M Ali Yusuf Siregar, Ketua TP PKK Hj Yunita Ashari, Wakil Ketua TP PKK Hj Sri Pepeni Yusuf, Dandim 0204/DS Letkol Czi Yoga Febrianto SH MSi beserta istri, Sekretaris Daerah H Timur Tumanggor, Ketua Dharmawanita Persatuan Hj Boya Yanti Timur Tumanggor dan lainnya.
Bupati pada saat itu menyampaikan bahwa umat Islam telah memasuki 1 Syawal 1444 Hijriyah dan telah menyelenggerakan salat Idul Fitri.
Setelah melewati satu bulan penuh (Ramadan) dimana berusaha meningkatkan ibadah dan berusaha mengendalikan diri dari hawa nafsu dan sudah menjadi hamba Allah yang lebih baik dan lebih siap.
"Tidak saja melaksanakan perintah-perintah agama secara hablum ninallah, tapi juga tidak meninggalkan perintah-perintah agama untuk senantiasa menjadi manusia yang berhablum minannas," terang Ashari Tambunan.
Sebelumnya, pada khutbah Idul Fitri 1444 Hijriyah, Guru Besar Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Prof Dr H Katimin menyampaikan tentang memperkuat kepedulian sosial melalui keseimbangan beribadah.
"Hari ini, jutaan kaum Muslimin dari berbagai penjuru dunia melaksanakan salat Id. Mereka, kita semua menggemakan takbir, tahlil dan tahmid sebagai wujud syukur atas keberhasilan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Hari raya Idul Fitri adalah hari raya kemenangan kaum Muslimin yang berhasil mengendalikan hawa nafsunya selama satu bulan penuh. Fitri artinya suci. Maka Idul Fitri bermakna kembali kepada kesucian. Kaum muslimin menemukan kembali kesuciannya, kefitrahannya melalui bulan suci Ramadan, bulan pensucian dosa-dosa. Fitrah juga bermakna lurus yang dalam terminologi Al Wuran disebut hanif (lurus)," papar Prof Katimin.
Manusia fitrah, sebut Prof Katimin, adalah manusia yang kembali pada jati diri sesungguhnya, yaitu cenderung pada kebaikan dan kebenaran. Mewujudkan sifat-sifat jujur, terpuji terhadap sesama melalui amal saleh.
Sifat-sifat tersebutlah yang membuat manusia menjadi tenang. Sebaliknya, manusia yang banyak melakukan tindakan bertentangan dengan hati nurani, bertentangan dengan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan, batinnya tidak tenang.
Dengan demikian, Idul Fitri sesungguhnya adalah peristiwa sakral, syahdu, dan spiritual. Akan tetapi sebagian umat menjadikannya sebagai peristiwa meriah dan mewah.
"Tentu saja kita boleh merayakannya dengan meriah atau dengan penuh kegembiraan, asal tidak mengotori kesucian atau fitrah yang telah diperoleh itu," tegas Prof Katimin.
Momentum Hari Raya atau Lebaran, sambung Prof Katimin, benar-benar sejalan dengan makna takwa dan pembebasan.
Puasa yang dilakukan sebelumnya, sebenarnya adalah nama lain dari gerakan pembebasan fitrah manusia dari sederetan hawa nafsu. Idul Fitri adalah bebas dari kekuatan-kekuatan penyanderaan tersebut. (C2/a)



Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru