Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 23 Juni 2025

Ketua Umum DPP PMS Sarmedi Purba Ajak Warga Simalungun Menggali Arsip Budaya yang Disimpan di Belanda

Redaksi - Rabu, 24 Mei 2023 18:22 WIB
227 view
Ketua Umum DPP PMS Sarmedi Purba Ajak Warga Simalungun Menggali Arsip Budaya yang Disimpan di Belanda
Foto : Dok/ Panitia Marsimalungun ke-2
CENDERAMATA : Pada acara Marsimalungun ke – 2 di Belanda, Ketua Umum DPP PMS Dr Med Sarmedi Purba SpOG ( nomor 2 kiri ) menyerahkan cenderamata kepada Duta Besar RI di Den Haag Mayerfas, Sabtu ( 20/5). 
Simalungun ( SIB )
Ketua Umum DPP Partuha Maujana Simalungun ( PMS ) Dr Med Sarmedi Purba SpOG mengajak seluruh Warga Negara Indonesia khususnya warga Simalungun yang tinggal di Negeri Belanda agar menggali arsip budaya Indonesia yang diduga masih disimpan di museum Negara Belanda, untuk penguatan pembangunan jatidiri generasi muda di masa mendatang.
Hal itu disampaikan pada saat menyampaikan sambutan pada acara Marsimalungun ke - 2 yang dilaksanakan di Belanda pada 20 Mei 2023 dihadiri putra/i Simalungun dari berbagai belahan dunia, terutama bagian Eropa dan Duta Besar RI di Den Haag Mayerfas.
Pengenalan dan pemahaman budaya dikatakan merupakan pondasi pembangunan jatidiri seseorang, memiliki mental dan moral yang baik dapat membina persatuan dalam perbedaan.
Dia menguraikan perjalanan peradaban etnis Simalungun mulai dari masa masuknya bangsa Belanda di Indonesia dan di wilayah 7 (tujuh) kerajaan di Simalungun. Dalam masa 35 tahun sebelum Jepang masuk di Indonesia, sangat dimungkinkan benda - benda kuno di dalamnya termasuk arsip budaya dari berbagai daerah Indonesia diboyong ke Belanda.
Khusus di Simalungun dikatakan, peran dari budayawan Belanda sangat besar dalam pelestarian budaya dan sejarah Simalungun selama masa pemerintahan kerajaan Belanda berlangsung lebih kurang 35 tahun di Simalungun. Korte Verklaring ( perjanjian pendek ) tahun 1907 sampai masuknya Jepang tahun 1942 dikatakan, masih banyak benda kuno dan arsip tentang Simalungun disimpan di Negeri Belanda.
Peradaban dan budaya kerajaan Simalungun waktu itu dinilai Kerajaan Belanda dapat digunakan sebagai instrument pemerintahan. Kerajaan Belanda pada saat itu membuat perjanjian antara Ratu Wilhelmina dengan masing - masing kerajaan di Simalungun.
Politik etis kerajaan Belanda sejak Abad ke - 20 dikatakan memberikan dampak kemajuan di Simalungun, dengan dibangunnya sekolah untuk anak - anak pribumi yang kemudian tumbuh menjadi pemimpin pada masa kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian, hubungan antara Indonesia dengan Belanda dikatakan ada kesan merupakan interaksi budaya dan peradaban.
“Saya masih ingat waktu hubungan diplomatic Indonesia - Belanda dibuka tahun 1965 sesudah putus selama 5 tahun. Waktu itu, kami mahasiswa Indonesia di Jerman reuni dengan kerabat orang Belanda di Utrecht dalam perasaan rindu karena hubungan yang sudah lama dijalin sejak zaman kolonial sampai tahun 1960. Kami sadar, hubungan Indonesia - Belanda dalam hubungan keluarga yang sudah lama terjalin hingga ratusan tahun dan tidak dapat dihilangkan dalam waktu sekejap,” ungkap Sarmedi. ( BR 4/r )




Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru