Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 24 Juni 2025

Polres Samosir Gelar Simulasi Pengamanan Pemilu 2024 dengan Skenario Kerusuhan

Redaksi - Minggu, 10 September 2023 22:15 WIB
282 view
Polres Samosir Gelar Simulasi Pengamanan Pemilu 2024 dengan Skenario Kerusuhan
(Foto:SIB/Frans Sitanggang)
Salah satu gladi sispamkota yang dilakukan Dalmas untuk menghadang para pendemo. 
Samosir (SIB)
Polres Samosir menggelar Gladi Sispamkota sebagai bagian dari persiapan menghadapi situasi kontijensi atau potensi situasi darurat yang mungkin terjadi dalam Pemilu 2024 mendatang di wilayah hukum Polres Samosir, Sabtu (9/9).
Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman SH SIK MH kepada SIB menyatakan, dalam Gladi Sispamkota, seluruh personel dilatih melalui simulasi dengan berbagai skenario pengamanan TPS, penanganan tindak pidana Pemilu hingga penanganan aksi unjuk rasa.
Menurutnya, seluruh personel memerankan skenario sebagai komisioner KPU, petugas Bawaslu, KPPS, massa, dan terlibat dalam simulasi pencurian kotak suara dan pembebasan sandera.
"Kegiatan ini dimulai dengan tahapan persiapan Pemilu, pemungutan suara, penetapan hasil pemungutan suara, hingga menghadapi situasi kontinjensi berupa unjuk rasa yang menentang hasil Pemilu 2024 di KPU Kabupaten Samosir," lanjut Kapolres.
Ada beberapa skenario yang dilakukan Polres Samosir seperti menghadapi masyarakat yang memaksa masuk ke TPS untuk mencoblos surat suara, padahal mereka tidak memiliki surat undangan, tidak terdaftar di DPT dan tidak dapat menunjukkan KTP. Dengan penanganan yang tepat, personel Polres Samosir berhasil mengatasi situasi tersebut tanpa konflik dengan menghadirkan KPPS untuk menjelaskan aturan pencoblosan.
Skenario lainnya adalah, perampokan kotak suara saat pengangkutan hasil rekapitulasi suara dari TPS ke PPK. Di tengah jalan tiba-tiba terlihat dua orang menyetop kendaraan yang membawa kotak suara. Kedua orang itu langsung merampok atau merampas dan membawa pergi kotak suara itu.
Selanjutnya, personel Polri menghubungi petugas patroli untuk melaporkan kejadian tersebut untuk dilakukan pengejaran yang selanjutnya bersama Unit Reaksi Cepat (URC), kedua pelaku perampokan dapat ditangkap dan selanjutnya kotak suara dibawa ke PPK.
Skenario lainnya, simulasi pengamanan tahap rekapitulasi hasil suara di tingkat kabupaten. Saat itu muncul penolakan dari saksi salah satu pasangan calon yang menuduh adanya penggelembungan hasil suara. Massa itu selanjutnya mengajak seluruh pendukung melakukan unjuk rasa, untuk mempertanyakan kinerja KPU Kabupaten Samosir.
Massa sekira 30 orang spontan berkumpul di depan Kantor KPU untuk melakukan unjuk rasa, namun ditahan oleh personel yang melaksanakan pengamanan di kantor KPU.
Penanggungjawab pengamanan KPU menghubungi Kabag Ops (Karendal Ops) untuk meminta bantuan personel pengamanan. Selanjutnya Kabag Ops (Karendal) memerintahkan Kasat Samapta AKP Tito Juardi menurunkan Dalmas Awal bersama tim negosiasi, menghadang massa dan menyiagakan Dalmas lanjutan di sekitar kantor KPU.
Sesampainya di kantor KPU, Dalmas menahan massa, sementara tim negosiasi memberikan imbauan sopan, agar massa tidak melakukan aksi yang melawan hukum. Namun massa yang beringas tetap memaksa masuk ke Kantor KPU. "Kami tidak percaya KPU, ayo kita sandera komisioner KPU agar permintaan kita diterima," teriak massa yang sudah membakar ban di depan Kantor KPU.
Melihat hal tersebut, Danton Dalmas Awal meminta Danton Dalmas Lanjutan memasuki lokasi, karena massa sudah semakin banyak dan beringas.
Kemudian Dalmas Lanjutan mendorong massa agar menjauh dari Kantor KPU dan dilanjutkan tim racun api memadamkan api ban yang dibakar.
Tim mengamankan otak pelaku unras dan massa berhasil dibubarkan dengan menggunakan formasi paruh lembing. Usai massa dibubarkan, personel pengamanan kembali siaga di Kantor KPU.
Usai pelaksanaan Gladi Sispamkota, Kapolres Samosir mengucapkan terima-kasih atas kerja keras semua personel yang terlibat pelatihan simulasi itu. (FSG/a)


Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru