Sulit ditangani pemerintah, Anggota DPRD Nias, Yosafati Waruwu dari Partai Nasdem menyoroti wabah ternak Babi di Nias.
Yosafati saat diwawancarai, Selasa (26/3) menjelaskan, Saya prihatin melihat ternak Babi milik masyarakat Kabupaten Nias saat ini terserang penyakit.
Namun belum ada keterangan dari pemerintah tentang penanggulangannya, kesannya peternak dibiarkan sendiri," kata Yosafati,
"Wabah ternak ini bukan pertama kali terjadi. Dalam 2 tahun terakhir pemerintah melalui dana desa mengalokasikan untuk pengadaan bibit ternak Babi, namun tidak diikuti dengan pemberdayaan hingga penanggulangan wabah yang bisa mengancam ternak masyarakat setiap saat.
Dana desa itu sia-sia saja, sementara ternak babi adalah bagian dari kegiatan perekonomian Masyarakat Kabupaten Nias.
Sepertinya mata pencaharian masyarakat sudah hilang, lalu karena tuntutan kebutuhan seperti pesta mesti beli daging dari luar Pulau Nias.
Ini mesti dikaji lebih jauh, Masyarakat kita sudah tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, seolah-olah ini soal nasib, soal beruntung atau tidak beruntung. Padahal, peternak ini adalah warga kita yang mesti kita lindungi agar pendapatan keluarga bisa berkelanjutan untuk menghidupi keluarganya.
Saya meminta pemerintah agar melakukan penyuluhan berkelanjutan kepada masyarakat tentang peternakan yang lebih produktif. Dan berharap pemerintah bisa membicarakan hal ini pada forum kepala daerah di Kepulauan Nias, karena kita ini satu daratan walau wilayah administratif pemerintahan berbeda-beda," tegas Mantan Ketua Buruh Kota Medan itu"
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Nias, Taondrasi Mendrofa saat dimintai tanggapannya mengatakan, kalau tentang wabah penyakit ternak ini untuk sementara belum ada vaksin. Tetapi kita berupaya memberikan sosialisasi kepada masyarakat supaya SOP penanganan kesehatan hewan itu terpelihara." jawab Kadis,(**)