Kalangan DPRD Sumut mengatakan, pemerintah perlu membentuk Komisi Pemberantasan Narkoba (KPN) yang independen semacam Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Indonesia, untuk "menyikat" habis para mafia dan oknum aparat pembeking narkoba, agar Indonesia bisa bebas dari barang perusak generasi bangsa tersebut.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Sumut Viktor Silaen SE MM dan Penasehat Fraksi Nusantara (FN) Zeira Salim Ritonga kepada wartawan, Kamis (25/4/2024) melalui telepon di Medan, menanggapi pernyataan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang telah mencatat ada lebih dari 1,5 juta orang di Sumut menjadi pengguna narkoba.
"Kelihatannya BNN dan aparat penegak hukum lainnya tidak mampu membersihkan peredaran narkoba di Sumut, terbukti BNN telah mencatat ada lebih dari 1,5 juta orang di Sumut menjadi pengguna narkoba. Angkanya sangat fantastis," tandas Viktor Silaen.
Yang paling mengkhawatirkan, tegas anggota Komisi D ini, pengguna narkoba dalam kurun waktu 4 tahun ini juga tidak kunjung mereda, bahkan semakin merajalela dan menyengsarakan masyarakat di Sumut, sehingga perlu dibentuk satu komisi yang menangani, yakni KPN semacam KPK yang benar-benar teruji dan memiliki integritas yang tinggi.
"KPN ini diberikan kewenangan seluas-luasnya untuk menangkap siapa saja, baik pejabat maupun oknum aparat yang terlibat dengan peredaran narkoba maupun mafia narkoba," tandas Viktor sembari menambahkan operasional KPN ini juga dilengkapi dengan alat penyadap dan pendeteksi narkoba yang benar-benar canggih.
Usulan yang sama juga disampaikan Zeira Salim Ritonga, betapa pentingnya KPN semacam KPK ini dibentuk di Indonesia, guna mencegah hancurnya generasi muda bangsa, sebab menyelamatkan anak bangsa jauh lebih penting dari mencegah korupsi.
"Membentuk Komisi Pemberantasan Narkoba ini perlu disahuti oleh pemerintah maupun anggota DPR RI di Jakarta, karena menyangkut keselamatan anak bangsa yang harus diutamakan diatas kepentingan lainnya," tandas Zeira mengajak semua pihak untuk mendukung pembentukan komisi ini, agar Indonesia secara perlahan bisa bersih dari pengaruh narkoba.
Pernyataan itu disampaikan Viktor dan Zeira menanggapi berita SIB, Kamis (25/4/2024) terkait penjelasan Deputi Pencegahan BNN RI Richard Nainggolan, pada acara Workshop Indonesia Bersinar yang digelar di Hotel Grand Aston Medan mengatakan, bahwa sejak 2019 lalu, Sumut menduduki peringkat pertama penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
BNN telah mencatat ada lebih dari 1,5 juta orang di Sumut menjadi pengguna narkoba dan yang paling parahnya, dalam 4 tahun terakhir ini juga tak kunjung mereda, bahkan semakin merajalela dan meresahkan masyarakat, sehingga cara satu-satunya menumpas habis para pengedar, pengguna, oknum pejabat maupun oknum aparat pembeking narkoba, dengan membentuk KPN. (**)