12 Warga Negara Bangladesh Digerebek di Padangsidimpuan

Padangsidimpuan (harianSIB.com)

Diduga imigran gelap, 12 warga negara Bangladesh digerebek dari salah satu rumah di Jalan Mawar, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara.

Kapolres Padangsidimpuan AKBP Wira Prayatna, dalam siaran pers, Kamis (26/12/2024), mengatakan, pihaknya melakukan penggerebekan setelah memperoleh informasi adanya warga negara asing dalam rumah tersebut.

Baca Juga:

• 164 Rumah Rusak, 1.054 Jiwa Terpaksa Mengungsi Akibat Banjir dan Longsor di Padangsidimpuan
• Konferensi GAMKI Sumut Dibuka di Karo, Ketum DPP Bertemu Kandidat Ketua di Medan

Ternyata rumah tersebut dikontrak MSR berusia 38 tahun dan istrinya NS berusia 32 tahun. Suami istri yang beralamat di Jalan Mawar Kota Padangsidimpuan tersebut, diduga telah melakukan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terhadap 12 warga negara asing (WNA) asal Banglades.

Baca Juga:

• Berkolaborasi dengan Program Gubernur Bobby Nasution, FSDA Ajak Masyarakat Kenali ‘Sifat’ Air untuk Hindari Bencana
• Jalan Longsor di Badursa Simalungun Bertambah Parah

Pasangan suami istri MSR dan NS warga Padangsidimpuan ditetapkan sebagai tersangka atas kasus perdagangan 12 warga Bangladesh, Kamis (26/12/2024). Foto: Dok/Polres Padangsidimpuan)

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan, para WNA tersebut mengaku rencananya akan diberangkat ke Australia oleh agen penyaluran tenaga kerja di Bangladesh.

Untuk bisa bekerja di Australia, kepada setiap korban dikutip biaya senilai 27 ribu Ringgit Malaysia atau Rp95 juta rupiah.

Disebutkannya, mereka diselundupkan ke Indonesia melalui jalur perairan gelap di Provinsi Riau dan dibawa ke Kota Medan, sebelum akhirnya dibawa ke Kota Padangsidimpuan.

Ternyata imigran tersebut gagal diberangkatkan ke Australia dan akan dipekerjakan di Malaysia. Pasangan suami istri ini kepada korban mengatakan mereka dibebaskan dari penyekapan kalau mau membayar Rp 21 juta setiap orang.

Polres Padangsidimpuan telah mengamankan ke-12 korban, petugas juga berhasil menangkap pasangan suami istri. Keduanya ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang TPPO dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

Hadir dalam temu pers tersebut, Dandim 0212/ TS Letkol Arm Delli Yudha Adi Nurcahyo, Dansubdenpom Kapten Cpm Arliyanto Harahap dan Sekda Kota Padangsidimpuan Ary Junaidi DP. Lubis.

Kasat Intelkam IPTU Marzuki, Kasat Reskrim AKP Desman Manalu, Kasat Narkoba AKP Gunawan Efendi, Kasi Humas AKP Kenborn Sinaga, KBO Sat Reskrim IPDA Pardomuan.

Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Andi Febri Rinaldi, Kepala Sub Seksi Intelijen Faisal Irfan, M. Rizki Afriana Analis Keimigrasian Ahli Pertama, Tri Nurhadi Saputra Keimigrasian Ahli Pertama. (*)