Dinkes Sergai Bersinergi dengan Kick Andy Foundation Bantu Kaki Palsu untuk Penyandang Disabilitas

Sergai(harianSIB.com)

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) berkolaborasi dengan BinihBaik.com dan Kick Andy Foundation membantu alat bantu fisik berupa kaki palsu untuk penyandang disabilitas di Sergai, Minggu (27/4/2025), di Kantor Dinkes Sergai, di Seirampah.

Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Sergai, dr Yohnly Boelian Dachban, didampingi Kadis Sosial Arianto mengatakan, bantuan kaki palsu ini merupakan bagian dari program pemenuhan alat bantu fisik bagi warga prasejahtera penyandang disabilitas.

Baca Juga:

• Viral di Medsos, Pembelian BBM Pertalite 2 Jerigen VS Puluhan Jerigen di SPBU
• BPJS Ketenagakerjaan Taput Gandeng Dishub dan Disnaker Untuk Perlindungan Sopir

"Dinkes mendata warga disabilitas di setiap Puskesmas se-Sergai. Sejauh ini, sudah terdata 30 sampai 35 orang mendaftar, baik melalui manual di Dinas Kesehatan, dan pendaftaran melalui platform BenihBaik.com. Saat ini sedang berlangsung pengukuran, untuk penerimaannya dijadwalkan pada 24-25 Mei mendatang," terangnya.

Baca Juga:

• Perkara Tanah Yang Sudah Dieksekusi Di Amborgang
• Kapolrestabes Medan: Kecamatan Patumbak Penyangga Dari Ibu Kota Provinsi

dr Yohnly Boelian Dachban mengapresiasi kolaborasi antara Pemkab Sergai melalui Dinas Kesehatan dengan BinihBaik.com dan Kick Andy Foundation dalam memenuhi alat bantu fisik berupa kaki palsu. Kolaborasi ini diharapkannya dapat terus berlanjut.

Perwakilan Kick Andy Foundation, Sugeng yang juga dikenal Komandan dari Mojokerto, Jawa Timur mengatakan selain di Sergai, program ini sudah dijalankan di Medan, Siantar, Danau Toba, Silangit, dan Balige.

"Program ini bentuk nyata dari perhatian sosial. Kami ingin para penyandang disabilitas tetap semangat dan tidak merasa terbatas," ujarnya.

Jainul Simbolon (55), penyandang disabilitas warga Dusun III Desa Payalombang, Kecamatan Tebingtinggi, Sergai sangat berterima kasih kepada Dinkes Sergai, Kick Andy Foundation dan BinihBaik.com. Ia mengaku sejak tahun 2013 ingin sekali memiliki kaki palsu. Namun karena keterbatasan biaya, ia terpaksa hanya menggunakan tongkat.

"Impian memiliki kaki palsu kini telah terwujud, saya sangat bahagia menerimanya. Tentunya, ini menjadi amal ibadah bagi mereka yang memberikan secara cuma-cuma," ungkapnya.

Hal senada disampaikan Sopian Efendi (38). Penyandang disabilitas yang tinggal di Dusun II Desa Seirampah ini mengaku program ini sangat membantunya, terutama di tengah kondisi perekonomian yang sulit. (*)