Sidikalang (SIB)- Petani cabai di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi mengeluhkan kondisi cabai yang memprihatinkan. Cabai terpaksa dipanen lebih dini untuk mengantisipasi kerugian besar karena mengalami berbagai penyakit mulai dari pucuk kriting, layu mati muda, busuk kering dan busuk basah. Hal itu disampaikan Modesta Pakpahan (40), petani cabai Desa Kalang Simbara, Sidikalang, Rabu (6/5).
Untuk mengantisipasi kerugian lebih besar, ia menyebutkan melakukan perawatan yang rutin melalui penyemprotan dengan obat-obatan organik dan obat kimia. Cabai yang ditanam sekitar 6 ribu batang dengan modal yang tidak sedikit. “Kemarin kami jadi memanen cabai hijau bagus sekitar 243 kg, sedangkan cabai busuk kering dan busuk basah sekitar 150 kg, lebih setengah dari hasil dipetik busuk,†tutur Modesta.
Harga cabai hijau per kilogram Rp 11 ribu, padahal harga cabai merah sudah mencapai Rp 23 ribu perkilogram. “Dalam kondisi cabai yang kurang bagus, harus rela memanen lebih dini untuk mengantisipasi kerugian yang sangat besar,†ujarnya.
Modesta mengatakan, tanaman cabai miliknya mengalami kerusakan sejak keadaan berbunga kemudian satu demi satu cabai yang keriting pada pucuk sehingga perkembangan bunga cabai menjadi gugur. Sebagian buah cabai yang sudah jadi busuk kering dan busuk basah.
“Sejak dua bulan terakhir ini, hujan datang setiap hari yang mengakibatkan kadar air berlebihan pada tanah yang mengakibatkan datangnya berbagai penyakit cabai. Cabai yang rusak bukan diakibatkan hama ulat, tetapi curah hujan yang berlebihan. Jika memang diakibatkan hama akan lebih mudah mengantisipasi dari kerusakan seperti ini,†sebutnya.
Sihombing (52) petani warga Dusun III Laemanciho, Desa Sitinjo Kecamatan Sitinjo mengatakan, hampir seluruh tanaman cabai mengalami kerusakan yang diakibatkan cuaca yang tidak menentu. “Cabai yang kami tanam mengalami kerusakan jarang seperti ini, sudah dilakukan penyemprotan dengan obat-obatan tapi tetap saja masih kriting pada pucuk cabai dan kemudian daun menjadi layu dan tanaman cabai mati,†keluh Sihombing.
(Dik-TPT/f)