Medan (SIB)- Pengamat Sosial dan Politik USU Drs Wara Sinuhaji MHum mengatakan, figur calon Wali Kota Medan 2015-2020 harus elegan dan jujur. Bisa menyesuaikan diri dengan semua kelompok dan elemen masyarakat. Tapi yang berhak dan menentukan calon adalah partai politik. Karenanya disarankan agar parpol mencari figur tersebut. Supaya bisa supel membangun kota Medan dan mengakomodir semua kepentingan warga dan kemudian memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat.
Wali Kota Medan mendatang harus punya visi jauh ke depan. Karena Kota Medan ini bukan hanya untuk sekarang ini saja. Harus mampu merancang bagaimana Kota Medan 50 tahun ke depan. “Karenanya wali kota mendatang itu harus mampu mempersiapkan infrastruktur dari sekarang, kata Wara Sinuhaji menjawab wartawan di Medan, Jumat (10/4).
Dikatakan Wara, sebagai contoh hidup di Medan ini sudah kewalahan karena mobilitas atau pergerakan sudah terlalu padat. Di mana-mana lalu lintas macet. Coba bayangkan bagaimana 50 tahun ke depan?
“Nah, inilah yang tidak terpikirkan Wali Kota Medan periode yang lalu, karena mereka tidak punya visi. Kalau mereka punya visi, maka Medan tidak seperti sekarang ini macet di mana-mana, semrawut, jorok, saluran air tumpat dan jalan berlubang-lubang,†kata Wara.
Perlu sinergi antar lintas sektoral supaya tidak ada lagi gali lobang dan tutup lobang. Tokoh elegan dan jujur seperti itu diperlukan sehingga orang-orang yang bermukim di Medan ini 50 tahun mendatang nasibnya tidak seperti sekarang ini. Untuk kenyamanan generasi mendatang, wali kota sekarang harus mempersiapkannya. Orang-orang yang punya visi seperti itu yang harus dipilih parpol.
Kalau wali kota hanya memikirkan kepentingan pragmatis 5 tahun saja, mau kemana dibawa Kota Medan ini.
Kalau ditanya siapa orangnya, Wara tidak mempermasalahkannya. “Tetapi maunya kita temukan orang yang punya visi seperti itu. Kalau tidak Kota Medan ini begini-begini saja. Seperti sekarang ini, 20 tahun terakhir tidak ada perubahan, biasa-biasa saja. Hanya wali kota nya yang berganti beberapa kali, tetapi infrastruktur tidak terbangun seperti yang kita harapkan. Harapan kita ke depan, supaya parpol mencari figur seperti yang diharapkan itu,†katanya.
Menurut Wara, yang penting orangnya mengayomi semua masyarakat yang tinggal di Kota Medan. Rakyat diharapkan rasional berpolitik, artinya rasional dalam pengertian kalau memang orangnya layak, jangan lagi lihat perbedaan agama dan suku. Kalau membedakan suku dan agama begitu pemikirannya, artinya mundur ke dalam suasana ratusan tahun yang lalu.
“Sementara kita sudah menyatakan masyarakat Indonesia yakni yang plural dan heterogen. Mulailah dari sekarang, kita cari figur yang mampu mengayomi dan memikirkan seluruh elemen masyarakat. Perlu kita ajari masyarakat supaya rasional berpikir, supaya jangan menyesal setelah memilih wali kota, kata Wara. (A01/f)