Sibolangit (SIB)- Pasca terjadinya bencana alam banjir bandang, Minggu (15/5), kegiatan di obyek wisata Air Terjun Dua Warna Sibolangit, Deli Serdang dihentikan untuk sementara waktu. Hal ini dilakukan untuk melakukan evaluasi terkait keamanan dan keselamatan bagi pengunjung di lokasi objek wisata tersebut.
Hal itu disampaikan Gubsu T Erry Nuradi didampingi Wakapoldasu Brigjen Drs Adhi Prawoto, Kabag Penum Poldasu AKBP MP Nainggolan, Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto, Bupati Deli Serdang H Ashari Tambunan kepada sejumlah wartawan, Senin (16/5).
"Setelah dapat info, tim gabungan langsung menuju ke lapangan. Hingga saat ini, sudah 24 jam setelah kejadian, tim gabungan berhasil mengevakuasi 16 jenazah (9 pria, 7 wanita) yang diduga mahasiswa yang terkena musibah. Kita turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah yang terjadi pada Minggu (15/5) di wisata alam dua warna," ujar Gubsu.
Dijelaskannya, bencana alam tersebut datangnya memang secara tiba-tiba dan tak ada yang menduga. Dimana, saat datang air bah ada mahasiswa yang lagi berekreasi.
Gubsu juga menyatakan, ke depannya akan dilakukan evaluasi tingkat keamanan objek wisata alam, khususnya di lokasi Air Terjun Dua Warna Sibolangit.
"Untuk sementara waktu, kegiatan di lokasi Air Terjun Dua Warna Sibolangit ini terpaksa dihentikan. Sebab, akses menuju ke lokasi objek wisata itu masih perlu dibenahi dan ditata ulang lagi," terang Erry Nuradi sembari mengakui bagi keluarga korban yang tertimpa bencana akan diberikan santunan.
Sementara itu, pantauan wartawan, tampak keluarga korban histeris dilanda kesedihan atas kejadian tersebut. Mereka tak kuasa menerima kepergian korban untuk selama-lamanya.
Gerindra Medan Turunkan Tim
Bencana alam yang terjadi di kawasan Air Terjun Dua Warna, Deli Serdang, Minggu (15/5) petang menggugah empati dari sejumlah elemen masyarakat, termasuk Partai Gerindra Medan.
Sedikitnya, 15 anggota SAR Gerindra dikirim bersama dua ambulance dan bergabung dengan tim SAR lainnya yang terdiri dari Basarnas, SAR AD, Marinir, Brimob dan kelompok SAR lainnya serta mahasiswa pecinta alam.
7 Daerah Potensi Banjir
Terpisah, BMKG Wilayah I Medan memprakirakan daerah berpotensi banjir di musim hujan secara umum terjadi di wilayah Deliserdang, Tanah Karo, Langkat, Nias, Madina, Tapteng, dan Tapsel. Hal itu dikatakan Kabid Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Sunardi kepada SIB di Medan, Senin (16/5).
Kata Sunardi, curah hujan yang terjadi saat di wilayah Sibolga, Parapat, Medan, Gunung Sitoli. "Curah hujan untuk daerah yang saya sampaikan tadi tidaklah terlalu ekstrim, karena secara umum masih intensitas sedang," tuturnya.
Menurutnya, banjir bandang yang telah terjadi sampai memakan korban jiwa di daerah Sumut harus menjadi pembelajaran bagi masyarakat. "Kejadian ini yang harus menjadi pembelajaran bagi kita, mengapa hujan intensitas sedang bisa mengakibatkan banjir," ungkapnya.
Pihak BMKG juga menyampaikan bahwa kondisi gelombang perairan di Kepulauan Nias-Sibolga 0.5 sampai dengan 4 meter. Dihimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam pelayaran di lokasi dimaksud.
"Kecepatan angin 10 sampai 15 knot/jam dan suhu udara 32 sampai dengan 33 derajat celsius," kata Sunardi sembari menambahkan masyarakat diminta lebih mewaspadai banjir dan longsor, jaga kebersihan lingkungan masing-masing.
(A25/A15/A18/q)