Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 24 Juni 2025
Gelar Aksi Damai

Warga Minta Pemkab Sergai Tindak Peternakan Babi dan Pabrik Peleburan Timah di Desa Ujungrambung

- Kamis, 25 Oktober 2018 11:38 WIB
330 view
Sergai (SIB) -Puluhan warga Desa Ujungrambung Kecamatan Pantaicermin, Sedangbedagai (Sergai) melakukan aksi damai di halaman Kantor Bupati Sergai, Rabu (24/10) meminta Pemkab menindak dan menutup peternakan babi dan pabrik peleburan timah yang berada di desa tersebut.

Pantauan SIB di lokasi, warga mendatangi kantor bupati dengan mengendarai dua mobil pick-up dilengkapi alat pengeras suara. Sementara, petugas dari Polres Sergai dan Polsek Seirampah serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) berjaga-jaga di lokasi.

Koordinator aksi, Junaidi dalam orasinya meminta  Pemkab Sergai untuk menindak peternakan babi dan pabrik peleburan timah yang diduganya telah melanggar RTRW Kabupaten Sergai. Keberadaan peternakan babi dan pabrik peleburan timah sudah sangat meresahkan warga karena polusi yang ditimbulkan. "Setiap hari warga menghirup bau busuk dari limbah peternakan dan asap pabrik yang sangat menyesakkan pernapasan warga," ujarnya.

Untuk itu, dia meminta Pemkab Sergai tidak menutup mata atas permasalahan yang dihadapi warga tersebut. Meski sudah berulang kali melakukan aksi, namun hingga saat ini belum ada tindakan nyata dari Pemkab Sergai.

Aksi yang semula berjalan damai, menjadi sedikit memanas berhubung warga mengetahui Bupati dan Wakil Bupati sudah tidak berada di kantor. Warga berusaha menerobos pagar betis petugas untuk masuk ke dalam Kantor Bupati, namun upaya tersebut berhasil dihadang pihak kepolisian dan Satpol PP. 

Plt Asisten I Drs Herlan Panggabean mencoba menemui warga dan berupaya untuk melakukan mediasi. Di hadapan warga, Herlan menjelaskan bahwa sebelumnya, Wabup H Darma Wijaya telah bersedia untuk menerima perwakilan warga di ruang kerjanya. Namun, warga menolak dan bersikeras meminta Wabup yang keluar untuk menemui warga. 

"Sebelumnya, Pak Wabup bersedia menerima perwakilan warga di ruang kerjanya, akan tetapi warga menolak. Dan pada waktu bersamaan, ada tugas yang harus diselesaikan Pak Wabup ke lapangan. Oleh  karena itu, Pak Wabup segera meninggalkan kantor dan bergegas ke lapangan," terang Herlan Panggabean kepada SIB.   

Hingga pukul 15.30 WIB, warga masih tetap menunggu di halaman kantor Bupati namun berhubung tidak berhasil bertemu dengan bupati maupun wakil bupati, akhirnya warga membubarkan diri dengan damai. (C02/q)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru