Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 14 Juni 2025

PW Al Washliyah Sumut Usulkan Arsyad Thalib Lubis Menjadi Pahlawan Nasional

Redaksi - Senin, 24 Agustus 2020 10:38 WIB
386 view
PW Al Washliyah Sumut Usulkan Arsyad Thalib Lubis Menjadi Pahlawan Nasional
indonesia.go.id
Ilustrasi
Medan (SIB)
Pimpinan Wilayah Al Jamiyatul Al Wasliyah Sumut mendatangi Dinas Sosial Sumatera Utara, Rabu (19/8) untuk mengusulkan nama Tuan Syekh Arsyad Thalib Lubis menjadi pahlawan nasional. Tuan Syekh Arsyad Thalib Lubis merupakan tokoh pendidikan diawal kemerdekaan Republik Indonesia.

“Kami mendatangi Dinas Sosial agar usulan kami menjadikan Tuan Syekh Arsyad Thalib Lubis ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional dapat diteruskan ke presiden Republik Indonesia," kata Dedi Iskandar selaku ketua rombongan tim ad hoc kepada wartawan, Sabtu (22/8).

Rombongan diterima Kepala Dinas Sosial Sumut H Rajali S Sos didampingi sekretaris dan beberapa kepala bidang. Rajali, mengatakan mendukung penuh pengusulan nama tuan syekh Arsyad Thalib Lubis untuk ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Diketahui, peran Syekh Arsyad Thalib Lubis dalam memperjuangankan dunia pendidikan di awal kemerdekaan sudah tidak bisa dipungkiri lagi. Pria yang lahir di Langkat pada Oktober 1908 atau bertepatan pada Ramadhan 1326 Hijriyah ini dibesarkan di Kota Medan, telah menempuh berbagai macam ilmu kepada ulama-ulama besar di zamannya. Salah satu guru beliau dalam memperdalam ilmu tafsir, hadits, usul fiqh dan fiqh adalah Syekh Hasan Maksum.

"Tuan Syekh Arsyad Thalib Lubis dianggap sebagai ulama yang berpengaruh di kalangan kaum muslim dan sangat berpengaruh bagi penjajah, sehingga beliau ditangkap oleh penjajah pada 23 Maret 1949, lalu dipenjarakan sebagai tahanan politik di Penjara Suka Mulia Medan. Hidup dari keluarga petani yang sederhana tidak membuatnya kendor dalam menuntut ilmu," ucap Dedi.

Tuan Arsyad juga pernah bergabung dalam perjuangan Hizbullah untuk wilayah Sumatera Timur. Dia mengawali karyanya pada usia 20 tahun dengan menjadi penulis pada sebuah majalah Fajar Islam di Medan. Selain berdakwah, ulama dahulu juga berjuang untuk meraih dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Hal itu juga dilakukan pendiri Al Jam'iyatul Washliyah Muhammad Arsyad Thalib Lubis.

Tuan Arsyad kata Dedi adalah putra kelima dari pasangan Lebai Thalib bin H Ibrahim Lubis dan Markoyom Nasution. Ayahnya berasal dari Kampung Pastap, Kotanopan, Tapanuli Selatan, kemudian menetap di Stabat.

Arsyad aktif mengajar pada beberapa Madrasah Al Washliyah di Aceh maupun di Medan dari tahun 1926-1957. Arsyad juga pernah mengajar di Sekolah Persiapan Perguruan Tinggi Islam Indonesia di Medan (1953-1954), menjadi Guru Besar ilmu Fiqh dan Usul Fiqh pada Universitas Islam Sumatera Utara-UISU (1954-1957), dan dosen tetap pada Universitas Al Washliyah (UNIVA) sejak berdirinya universitas itu (1958) hingga akhir hayatnya. (M10/f)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru