Curah hujan yang terus mengguyur sejumlah kabupaten/kota di Sumatera Utara menyebabkan banjir di lahan tanaman persawahan milik petani di propinsi ini
"Hingga Rabu, (16/11/2022) total sawah di Sumut yang terendam banjir seluas 3317.5 hektare, di antaranya terkena 823.0 hektare dan.140 hektare mengalami puso atau gagal panen," ungkap Marino, Kepala UPT (Unit Pelayanan Tehnis) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara, Rabu (16/11/2022).
Disebutnya, banjir yang merendam lahan pertanian di Sumut di antaranya Batubara 39 hektare, Deli Serdang 88 hektare, Serdang Bedagai 5 hektare, Langkat 25 hektare.
Kemudian, Tapanuli Selatan 450 hektare, Mandailing Natal 30 hektare, Tapanuli Tengah 54.5 hektare, Nias Barat 170 hektare dan Nias Utara 11.5 hektare.
"Jadi total kecamatan yang terendam banjir di Sumut sebanyak 51 kecamatan di 9 kabupaten, ujarnya.
"Lokasi ini hampir setiap tahun terkena banjir dan kami sudah melakukan langkah-langkah untuk mengatasinya," ucapnya.
Sementara itu, rata-rata tanaman padi yang mengalami puso berusia 1 hingga 20 hari. Namun kata Marino, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provsu belum dapat memprediksi berapa kerugian yang dialami para petani akibat dampak perubahan iklim.
Jadi selain tanaman padi, juga terdapat komoditas lain seperti jagung juga mengalami kerusakan akibat dampak perubahan iklim banjir. Terdapat 8.5 hektare tanaman jagung yang terkena dari 32 hektare dan 0 puso, berada di beberapa kecamatan di Nias Utara terendam banjir yakni di kecamatan Famowua, Onanamolo, dan Danau Megoto, imbuhnya
Marino menabahkan, upaya yang sudah dilakukan untuk membantu para petani yang terkena dampak banjir dengan mengajak mereka mendirikan posko untuk pendataan banjir.[br]
Selain itu mengintruksikan kepada petani agar meminta bantuan benih bagi yang alami puso melalui Dinas Pertanian Kabupaten, Provinsi maupun Pusat.
Diminta agar mereka tetap waspada sebab berdasarkan prakiraan dari BMKG bahwa bulan Oktober sampai Desember 2022 curah hujan masih tinggi.
Dan kepada para petugas lapang terutama POPT memonitoring/pemantauan terus diwilayah kerjanya dalam hal pemantauan banjir. (A1)