Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 01 Juni 2025

Pelatihan Jurnalistik Penguatan Etika Profesi Wujudkan Jurnalisme Berkualitas Ditutup

Redaksi - Selasa, 12 Desember 2023 17:05 WIB
319 view
Pelatihan Jurnalistik Penguatan Etika Profesi Wujudkan Jurnalisme Berkualitas Ditutup
Foto: Dok/SIB/Firdaus Peranginangin
NARASUMBER: Sekretaris DKP PWI Sumut, War Djamil,  Ketua DKP PWI Sumut Muhammad Syahrir  dan Wapemred Waspada H Sofyan Harahap tampil sebagai narasumber pada "Pelatihan Jurnalistik Penguatan Etika Profesi Mewujudkan Jurnal
Medan (harianSIB.com)
Sekretaris Dewan Kehormatan Provinsi Persatuan Wartawan Indonesia (DKP PWI) Sumut, War Djamil menegaskan, jurnalisme berbasis Hak Azasi Manusia (HAM) saatnya digaungkan semaksimal mungkin, agar publik tetap mendapat proteksi dengan sajian informasi dan peliputan peristiwa yang benar serta tidak melanggar HAM.
Hal itu ditegaskan War Djamil saat menjadi pembicara dalam "Pelatihan Jurnalistik Penguatan Etika Profesi Mewujudkan Jurnalisme Berkualitas" yang diselenggarakan DKP PWI Sumut, Selasa (12/12/2023), di Hotel Grand Inna Medan
"Jika jurnalisme berbasis HAM digaungkan, tentu publik merasa nyaman dalam mengikuti berita yang disajikan media massa. Begitu juga pers harus peduli HAM serta perlu mendalaminya melalui pendidikan di kampus-kampus, bukan hanya bagi kalangan kampus melainkan juga untuk publik dan pers," katanya.
Saat ini, ujarnya, penegakan HAM di dunia sangat diutamakan, termasuk di Indonesia. Ketika pers yang menyuarakan penegakan HAM publik, secara ber­sa­maan hendaknya publik juga menghormati HAM war­tawan.
Artinya, hindari kekerasan fisik, kriminalisasi dan perusakan terhadap kantor media. Jika ada yang ingin membantah berita, sebaiknya gunakan hak jawab atau melalui jalur hukum. Tidak perlu melakukan aksi demo atau somasi.
Pendidikan
Menjawab pertanyaan peserta pelatihan, War Djamil mengingatkan pengurus PWI Sumut, agar tidak hanya fokus menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW), tetapi melupakan pendidikan dan pelatihan.
"UKW itu hanya memberi peluang orang-orang untuk mencari kompetensi dengan tujuan tertentu," ujar War Djamil.
Ditambahkannya, saat ini sudah banyak wartawan di Sumut yang menyandang status kompetensi, namun minim pemahaman etik pers itu sendiri.
Berarti selama ini, tambahnya, beberapa oknum wartawan yang mengikuti UKW, bertujuan hanya untuk memenuhi persyaratan adminitrasi saja, sehingga ke depan dengan pendidikan dan pelatihan akan memberi pemahaman tentang kerja-kerja jurnalistik yang berpedoman kepada rambu-rambu pers.
Berkaitan dengan itu, War Djamil menyampaikan saran untuk program tahun 2024, agar pengurus PWI Sumut fokus kepada pelatihan-pelatihan. Tujuannya, meningkatkan etika dan profesionalisme.
"Saya yakin, dengan dimaksimalkannya Diklat akan lahir wartawan profesional dan memahami etika jurnalistik, sehingga PWI Sumut memiliki sumber daya manusia yang handal," ujar War Djamil.
Sementara itu, Ketua DKP PWI Sumut Muhammad Syahrir menambahkan, menyahuti keluhan Ketua PWI Sumut H Farianda Putra Sinik terkait tidak adanya perwakilan PWI Sumut mengikuti ajang Adinegoro Award, perlu digalakkan pelatihan, sehingga pengetahuan jurnalistik semakin meningkat di kalangan wartawan.
Pelatihan jurnalistik yang digelar DKP PWI Sumut ini berlangsung selama dua hari, yakni 11- 12 Desember 2023, dan ditutup secara resmi oleh Wakil Ketua PWI Sumut Bidang Pendidikan Sugiatmo.(**)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru