Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BBMKG) Wilayah I di Medan memprakirakan cuaca di Provinsi Sumatra Utara (Sumut) menghadapi musim kemarau, namun beberapa hari belakangan ini mengalami gangguan cuaca.
"Gangguan cuaca berupa konvergensi yaitu tekanan rendah di wilayah barat Sumatera sama di utara Sumatera juga ada konvergensi yang mengakibatkan adanya belokan angin di wilayah Sumut, jadinya terjadilah hujan dan angin kencang saat hujan deras," kata petugas Forcaster BBKMG Wilayah I di Medan, Aryo Prasetyo kepada harianSIB.com, Rabu (20/3/2024).
Gangguan cuaca ini bukan hanya terjadi di wilayah Sumut, tetapi juga di Aceh, Sumatra Selatan dan Riau.
"Fenomena gangguan cuaca ini bersamaan dengan Kota Medan dan seluruh daerah di wilayah Sumut," ujarnya.
Disinggung kondisi saat ini masih terjadi ke depan, ia mengatakan perkiraannya masih berawan sampai hujan, namun untuk kejadian hujan lebat mulai berkurang.
"Untuk potensi hujan masih ada, karena selama masih ada belokan angin masih bisa terjadi hujan.
Kalau tidak terjadi belokan angin, cuaca kembali ke musim kemarau," sebutnya.
Sedangkan, titik panas (hotspot) di wilayah Sumut pada pantauan 19 Maret 2024 terdapat 12 titik panas yakni empat titik di Dairi, tiga titik di Humbahas, dua titik di Tapanuli Utara, satu titik di Asahan, Labuhanbatu dan Langkat.
Sebelumnya pada 18 Maret 2024, terdapat 19 titik panas yakni enam titik di Serdang Bedagai, empat titik di Asahan, tiga titik di Labuhanbatu dan Langkat, satu titik di Deliserdang, Karo dan Tapanuli Selatan.
"Penyebab titik panas terdeteksi kami tidak tahu secara detail, hanya daerahnya yang bisa terpantau di satelit BMKG," katanya.
Ia menyampaikan suhu udara di wilayah Sumut diperkirakan 18-34.0 °C, kelembapan udara 60-95%, arah angin Barat Laut-Timur, 10-30 km/jam.
Ia mengimbau mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah pegunungan hingga lereng barat Sumut yang dapat menyebabkan banjir, longsor serta bencana hidrometeorologis lainnya. (*)