Cafe Karang Taruna Pancurbatu Beli Meja Keramik Buatan WBP Lapas

Pancurbatu (harianSIB.com)
Lapas Kelas IIA Pancurbatu Kanwil Kemenkumham Sumut menerima pesanan meja keramik dari Cafe Karang Taruna Pancurbatu, Sabtu (20/7/2024).

Produk yang dibeli yaitu lima unit meja berbahan dasar keramik dan besi yang diproduksi langsung oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di bengkel kerja Lapas Kelas IIA Pancurbatu.

Hal ini menambah penghasilan atau premi yang akan diterima WBP memproduksi meja keramik tersebut sekaligus menambah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Baca Juga:

• Polsek Pancurbatu Salurkan Bansos ke Panti Jompo dan Panti Asuhan
• Masyarakat Senang Layanan Pas Jempol di RSUD Pancurbatu, Tak Repot Bawa KTP dan KK

Kasi Giatja Lapas Kelas IIA Pancurbatu melalui Kasubsi Sarana Kerja, Harianto Sitanggang mengatakan bangga mempersembahkan meja ini sebagai hasil karya warga binaan Lapas Kelas IIA Pancurbatu.

Hal tersebut tentunya didapatkan melalui program pelatihan keterampilan yang telah terlaksana sebelumnya sehingga menghasilkan produk berkualitas.

Baca Juga:

• Kalapas Barus Lakukan Kontrol Dapur Pastikan Kualitas dan Kebersihan Makanan Bagi WBP
• Razia Malam di Lapas Pancurbatu, Petugas Amankan Sejumlah Benda Terlarang

"Dengan membeli meja buatan warga binaan pemasyarakatan ini, konsumen turut mendukung program rehabilitasi dan pemberdayaan bagi warga binaan," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima jurnalis SIB News Network (SNN), Minggu (21/7/2024).

Ia mengucapkan terima kasih kepada Cafe Karang Taruna Pancurbatu yang telah mempercayakan Lapas Pancurbatu dalam membuat meja keramik ini. "Dukungan anda sangat berarti bagi kami dan para warga binaan," ucapnya.

Sementara, Plt Kepala Lapas Kelas IIA Pancurbatu Kriston Napitupulu mengatakan, kegiatan kerja yang dikerjakan WBP adalah kegiatan yang berpenghasilan sesuai aturan yang telah ditetapkan dalam Undang-undang Pemasyarakatan.

"Saya berharap seluruh WBP yang mempunyai kreativitas terus memproduksi hasil karya yang bermanfaat bagi masyarakat melalui ilmu yang telah diperoleh dari program pembinaan di Lapas Kelas IIA Pancurbatu," tutur Kriston. (*)