Direktur LBH Medan, Irvan Saputra SHMH: Siswa Terlibat Tawuran Harus Dibina Bukan Dipecat

Medan (SIB)
Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, Irvan Saputra SHMH menolak tegas usulan agar siswa yang terlibat aksi tawuran dan ikut dalam kelompok Geng Motor dipecat atau dikeluarkan dari sekolahnya.

Pasalnya, kata Irvan, dikutip dari Harian SIB, jika pelajar dipecat dan keluarkan dari sekolah, itu melanggar hak azasi, karena siswa tetap harus mendapatkan pendidikan.

Menurutnya yang harus dilakukan adalah, jika siswa itu terlibat aksi tawuran atau ikut kelompok geng motor, maka harus dilakukan pembinaan oleh pihak sekolah. Dan jika ada siswa yang ikut terlibat, bahkan ikut begal atau melakukan tindak kejahatan,maka harus diproses secara hukum anak.

Baca Juga:

• 3 Mahasiswa Dibegal di Medan Tembung, Satu Korban Ditikam Tiga Liang
• Pelepasan dan Wisuda TK Kemala Bhayangkari 12 Sibolga Meriah

"Kalau bukan mengarah pelaku tindak pidana dan hanya gabung gabung begitu aja, ya harus dibina dan hal itu menjadi tanggungjawab dari pihak instansi perlindungan pemberdayaan anak di Sumut atau tanggungjawab instansi terkait dalam pembinaan anak," katanya, Sabtu (17/8).

Kembali ditegaskan Direktur LBH Medan itu, siswa tidak bisa langsung dipecat begitu saja, karena anak adalah generasi penerus bangsa dan harus diperhatikan masa depannya dan bukan langsung main pecat.

Baca Juga:

• Selama Januari hingga Juni 2025, Jaksa Tuntut Mati 49 Pengedar Narkoba di Sumut
• DPD RI dan Disdik Sumut Bahas Sekolah Gratis, Revitalisasi Sekolah Rusak dan Program 5 Hari Belajar

"Kalau hanya sebatas kenakalan remaja janganlah langsung main pecat, siswa itu harus dilakukan pembinaan, tapi sudah mengarah tindak pidana diproses secara hukum anak," ucapnya Irvan.(**)