Medan (SIB)
Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah menjalin kerjasama dengan Harian Sinar Indonesia Baru (SIB) untuk menyebarluaskan pemberitaan terkait kegiatan gubernur, pembangunan, potensi daerah, prestasi olahraga,
pariwisata dan lainnya.
Harian SIB satu-satunya media di Sumut terpilih untuk kerjasama ini.
"Karena
Harian SIB yang kami ketahui media yang sudah lama eksis di Sumut yang sampai sekarang tetap bertahan di tengah gempuran media online," kata
Ibnu, Kabag Humas Setda
Pemprov Jateng didampingi
Amin staf Humas ketika beraudiensi ke kantor SIB Jalan Brigjen Katamso Nomor 66 AB, Medan.
Kedua tamu dari
Pemprov Jateng ini diterima Wakil 3 Pemred Anton Panggabean SE MSi atas nama Pemred GM Immanuel Panggabean BBA didampingi Kabiro Redaksi Medan 1 Martohap Simarsoit SH MH dan Kepala Tata Usaha Hotlin Manik.
Baca Juga:
Ibnu mengatakan, Propinsi Jateng terdiri dari 35 kabupaten/ kota memiliki besaran APBD Rp 37 triliun lebih. Jauh lebih besar dari APBD Sumut yang hanya Rp 14,6 triliun dengan jumlah daerahnya 33 kabupaten/kota. Dari jumlah APBD tersebut, Pemprov menyiapkan anggaran Rp 3,8 miliar untuk kerjasama dengan media cetak, elektronik dan online hampir seluruh propinsi di Indonesia.
Untuk pulau Sumatera kerjasama dijalin dengan media dii Sumut, Riau, Kepri dan Sumsel. Untuk media di Sumut pilihan jatuh pada
Harian SIB. Berita yang akan ditayangkan di
Harian SIB tentang kontingen PON Jateng yang akan berlaga di PON XXI tahun 2024 Aceh-Sumut, dimana Jateng menargetkan meraih ranking 3.
Baca Juga:
Dengan anggaran Rp 3,8 miliar, Humas Setda
Pemprov Jateng bisa menjalin kerjasama media di propinsi lain per triwulan, sedangkan untuk media lokal Jateng setiap bulan pemberitaan. Pemberitaannya terkait tugas-tugas gubernur dan pejabat lainnya yang sedang menggiatkan program
pembangunan Jateng.
Tidak hanya terkait PON, berita yang disebarluaskan juga terkait pembangunan, pembangunan infrastruktur, pembukaan lapangan kerja dengan membuka peluang seluas-luasnya investor menanamkan modal, potensi alam yang didalamnya promosi
pariwisata yang kian menggeliat di Jateng.
"Kabupaten/kota di Jateng sekarang berlomba-lomba mempromosikan
pariwisata daerah dan kearipan lokalnya. Lewat
kerjasama berita ini sekaligus sebagai halo-halo mengajak seluruh masyarakat di Indonesia mengunjungi objek wisata di Jateng jika sedang berada di Jakarta atau pulau Jawa," terangnya.
Diakuinya, dibanding
Jawa Barat dan Jawa Timur, Jawa Tengah lah propinsi paling miskin. Tapi dengan program
kerjasama berita dengan media se- Indonesia, Jateng mau mengejar ketertinggalan minimal sejajar dengan
Jawa Barat dan Jawa Timur. Program Propinsi Jateng yang membuka seluas-luasnya masuknya investor berdampak positif terhadap Jawa Tengah.
"Terbukti, sudah ada beberapa investor yang masuk mendirikan pabrik garmen yang menampung banyak tenaga kerja. Sehingga dalam 2 tahun terakhir ini tradisi warga Jawa Tengah bermigrasi ke Jakarta mencari pekerjaan sudah menurun. Kita akan mengurangi kepadatan penduduk DKI dengan membangun lapangan pekerjaan sehingga warga Jateng tidak lagi meninggalkan kampung halamannya," tutur
Ibnu. (**)