Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 24 Juni 2025

Parlaungan Simangunsong Minta Disperindag dan Satgas Pangan Segera Sidak Beras Berkutu di Sumut

Firdaus Peranginangin - Rabu, 12 Maret 2025 16:47 WIB
642 view
Parlaungan Simangunsong Minta Disperindag dan Satgas Pangan Segera Sidak Beras Berkutu di Sumut
Ir Parlaungan Simangunsong ST IPM.(Foto SNN/Firdaus).
Medan (harianSIB.com)
Tokoh masyarakat Sumut Ir Parlaungan Simangunsong ST IPM meminta Dinas Perindustrian, Perdagangan (Disperindag) dan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumut bekerja sama dengan Satgas Pangan Sumut segera melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke gudang-gudang Bulog di Sumut maupun pasaran, guna mengecek adanya beras impor berkutu masuk Sumut.

"Kita mengetahui, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap adanya temuan beras impor berkutu yang jumlahnya mencapai 100 ribu sampai 300 ribu ton di seluruh Indonesia. Disperindag dan ESDM Sumut bersama Satgas Pangan danPerum Bulog harus bisa memastikan, bahwa Sumut jangan sampai masuk beras berkutu," tandas Parlaungan Simangunsong kepada wartawan, Rabu (12/3/2025) melalui telepon di Medan.

Selain melakukan Sidak, tandas mantan anggota DPRD Sumut itu, Disperindag Sumut, Satgas Pangan dan Perum Bulog perlu menerapkan langkah-langkah strategis dan terintegrasi, dengan peningkatan pengawasan atau memperketat pemeriksaan di titik-titik masuk seperti pelabuhan atau pos distribusi.

Baca Juga:

"Pemeriksaan secara acak dan sistematis perlu dilakukan dengan menggunakan laboratorium yang mumpuni untuk memastikan tidak ada keberadaan kutu atau hama lainnya dalam beras impor," tandas mantan Ketua AKLI Sumut ini.

Begitu juga diperlukan membangun sinergi antara Disperindag Sumut, Perum Bulog, Satgas Pangan, Bea Cukai, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan, agar informasi mengenai potensi kontaminasi beras berkutu dapat segera diatasi disertai langkah preventif secara cepat dan akurat.

Baca Juga:

"Menetapkan standar impor beras juga sangat penting, termasuk sertifikasi kualitas dari negara asal maupun dokumen pendukung yang menjamin bahwa beras tersebut bebas dari hama ataupun kutu, jangan sampai masuk Sumut dan dikonsumsi masyarakat," ujar fungsionaris Partai Golkar Sumut itu.

Menurut Parlaungan, sebenarnya banyak langkah strategis yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi beras impor berkutu tidak masuk Sumut, diantaranya mengimplementasikan sistem pelacakan (traceability) untuk mengawasi pergerakan beras impor dari titik masuk hingga distribusi. Hal ini bisa teridentifikasi sumber masalah secara cepat, kalau ditemukan adanya kontaminasi di pasar.

Namun demikian, mantan anggota DPRD Medan dua periode ini mengharapkan kepada Disperindag dan ESDM Sumut, Satgas Pangan maupun Perum Bulog, jika ada ditemukan beras impor berkutu di gudang-gudang Bulog maupun sudah beredar di pasaran, segera lakukan penarikan secara darurat.

Dengan langkah-langkah strategis tersebut, ujar Parlaungan, diharapkan dapat mengurangi risiko masuknya beras impor berkutu ke Sumut, sekaligus menjaga stabilitas dan keamanan pasokan beras bagi masyarakat.

"Langkah preventif yang sistematis dan koordinasi yang erat antar lembaga menjadi kunci untuk mengatasi permasalahan ini secara efektif," ujar Parlaungan sembari berharap kepada Disperindag dan ESDM beserta Satgas Pangan Sumut agar benar-benar mengawasi secara ketat jangan sampai beredar beras impor berkutu di Sumut.(*)

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru