Medan
(harianSIB.com) Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mencatat, nilai
impor di provinsi ini pada Februari 2024 sebesar 454,10 juta dolar AS meningkat sebesar 1,09 dibanding Januari 2024 yang tercatat 449,20 juta dolar AS.
Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, nilai impor mengalami lonjakan sebesar 20,71 %. Angka tersebut dihitung berdasarkan metode CIF (cost, insurance & freight).
Hal itu diungkapkan Kepala
BPS Sumut Asim Saputra melalui Statistik Ahli Utama Misfarudin dalam siaran tertulis,Jumat (11/4/2025).
Baca Juga:
Berdasarkan golongan penggunaan barang, impor bahan baku/penolong mengalami peningkatan signifikan sebesar 8,79 % dibanding bulan sebelumnya. Sementara itu, barang modal dan barang konsumsi justru mengalami penurunan masing-masing sebesar 14,28 % dan 33,10 %.
Golongan barang yang mengalami peningkatan nilai impor terbesar adalah bahan bakar mineral dengan nilai mencapai 31,64 juta dolar AS atau naik 46,72 %.
Baca Juga:
Di sisi lain, penurunan terbesar terjadi pada
plastik dan barang dari
plastik, yang turun sebesar 10,93 juta dolar AS atau 34,94 %.
Dari sisi negara asal, Tiongkok menduduki posisi teratas sebagai negara asal impor terbesar ke Sumatera Utara dengan nilai 101,93 juta dolar AS berkontribusi sebesar 22,45 % terhadap total impor. Disusul oleh Malaysia sebesar 68,45 juta dolar AS (15,08 %) dan Singapura sebesar 65,87 juta dolar AS (14,51 %).
Peningkatan nilai impor ini mencerminkan adanya kebutuhan industri yang masih tinggi, khususnya terhadap bahan baku, meskipun konsumsi barang modal dan konsumsi rumah tangga mengalami penurunan.(*)