Jakarta (SIB)- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) adalah pilar utama untuk menegaskan posisi perempuan dalam kemajuan bangsa.
Demikian disampaikan Mendikbud saat menerima pengurus Kowani yang langsung dipimpin oleh ketua umumnya, Dr. Giwo Rubianto Wiyogo di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat (19/2).
Mendikbud menjelaskan jika perempuan diperkokoh maka bangsa akan kokoh. Sebab, yang menentukan survival sebuah bangsa adalah kaum perempuan. Kaum perempuanlah yang membentuk karakter dan membentuk budaya suatu bangsa. Menurut Mendikbud, sejarah membuktikan bahwa peradaban suatu bangsa musnah jika perempuannya habis.
"Sebagai contoh adalah peradaban suku lokal di Amerika latin, mereka habis ketika bangsa spanyol datang membawa wabah flu (jenis tertentu) yang akhirnya menulari para perempuan secara massif. Akibat penularan tersebut terjadi kematian perempuan secara massal sehingga akhirnya suku asli tersebut tidak bisa melahirkan generasi baru. Musnahlah peradaban mereka," papar Mendikbud.
Pada pertemuan itu, Giwo Rubianto mengucapkan terimakasih kepada Mendikbud yang sudah menerima jajaran pengurus Kowani.
Ia menyampaikan kepada Mendikbud, pada 16 Maret 2016 nanti, Kowani mendapatkan kehormatan untuk memberikan paparan di hadapan sidang PBB (consultative tatus) bidang ecosos.
Bersama dengan semua kekuatan yang ada, Kowani berkomitmen untuk mengawal kemajuan generasi penerus bangsa. Mewujudkan konsep Ibu Bangsa dimana kewajiban perempuan Indonesia ialah berusaha menumbuhkan generasi baru yang lebih sadar akan hak dan kewajiban kebangsaannya.
"Dan konsep Ibu Bangsa ini dapat terwujud melalui sinergi program antara semua stake holder khususnya Kowani yang memiliki 52,1 juta anggota dari 86 organisasi anggota, dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ungkap Giwo Rubianto.
(rmol/l)