Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 15 Juni 2025

Kisah Inspiratif Atlet Cantik, Ditolak Sekolah karena Punya Satu Tangan

- Minggu, 08 Desember 2019 19:30 WIB
2.321 view
Kisah Inspiratif Atlet Cantik, Ditolak Sekolah karena Punya Satu Tangan
SIB/Dok
Nanda Mei Sholihah
Keterbatasan fisik tak menjadikan Nanda Mei Sholihah terpuruk meratapi takdir. Terlahir dengan hanya memiliki satu tangan membuat Nanda semangat untuk berprestasi sebagai seorang atlet wanita yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Wanita asal Kediri, Jawa Timur ini merupakan atlet paralympic cabang atletik yang telah meraih segudang prestasi sejak 2010. Nanda pernah meraih tiga medali emas di ASIAN Paragames 2015, dan tiga medali emas di ASIAN Paragames 2017.

Meskipun kesuksesannya di bidang atletik patut diacungi jempol, namun kelainan fisik yang terjadi pada Nanda membuat dirinya pernah mengalami diskriminasi dari lingkungan sekitar. Atlet berusia 20 tahun ini bahkan pernah ditolak oleh sekolah TK karena kondisinya yang difabel.

"Waktu itu alasannya yayasan tidak bisa menerima anak berkebutuhan khusus. Di situ aku lihat ibu aku sedih anaknya ditolak sekolah. Nenek aku juga marah, karena aku nggak cacat mental, kan aku masih bisa berpikir normal, cuma memang keadaanku yang seperti ini. Akhirnya dicabut pindah sekolah lain dan diterima," cerita Nanda saat ditemui di acara Kampanye Gerak Tak Terbatas by Rexona di M Bloc Space, Jakarta Selatan, Rabu (4/12).

Menjadi penyandang disabilitas sempat membuat Nanda merasa malu. Meskipun begitu, ia mengaku tak pernah membenci dirinya sendiri. Hal tersebut karena dukungan orangtua yang selalu mencurahkan cinta kasihnya pada Nanda.

"Cuma karena dulu orangtua aku ngajarin aku buat mandiri, membaur dengan masyarakat lainnya. Dari kecil mungkin pas masuk sekolah aku minder karena teman-teman punya tangan dan aku kok nggak, aku cuma ada setengah. Setiap ada murid baru aku pasti nutupin tangan aku, nggak mau dilihatin, cuma semakin ke sini ikut olahraga ya sudah percaya diri aja nyatanya kamu bisa berprestasi," ungkap Nanda.

Atlet yang pernah meraih tiga medali emas di kejuaraan ASIAN Youth Paragames 2013 di Malaysia ini mengawali kariernya pada bidang olahraga sejak 2010. Saat itu Nanda mulai ikut kejuaraan daerah Surabaya Cup dan meraih tiga emas di nomor lari 100 M, 200 M dan lompat jauh.

"Waktu itu nggak sengaja karena aku sendiri belum aware sama yang namanya olahraga, pembina nasional paralympic di Kediri nawarin aku untuk ikut olahraga. Ibu aku nyuruh dicoba dulu siapa tahu ini rezeki kamu, dari situ aku ikut setiap minggu latihan di Kediri," tuturnya.

Sejak berhasil di cabang olahraga daerah, Nanda mulai melebarkan sayapnya ke tingkat nasional hingga internasional. Ia pun mengaku tantangan terbesarnya adalah ketika dirinya belum bisa mengalahkan lawannya di lapangan.

"Ketika aku ikut kejuaraan, otomatis aku ngerti lawan seperti apa kemampuannya. Ketika aku masih belum bisa mengalahkan mereka, di situ tantangan aku gimana nanti ke depannya aku masih bisa berprestasi lebih baik, berprestasi ke tingkat yang lebih tinggi lagi," kata Nanda.

Terlahir sebagai seseorang yang 'istimewa' membuat atlet kelahiran 1999 ini mendapatkan banyak tatapan aneh dari siapapun yang melihatnya. Namun, Nanda mengakui bahwa dirinya merasa cuek dengan tatapan tersebut dan merangkul kekurangan yang dimilikinya.

"Aku cuek banget mungkin ibu aku sampai ngerasa banget diliatin 'kenapa sih anak ini kok tangannya kayak gitu'. Mungkin memang ada beberapa orang yang ngeliatin cuma yaudah lah memang keadaannya seperti ini mau diapain lagi," terang Nanda.

"Terus juga biasanya ada anak kecil ngelihatin terus tanya 'kak itu kenapa kok tangannya nggak ada satu' biasanya aku sebagai yang lebih dewasa pasti aku bilang makanya kamu jangan nakal sama orangtua, ya aku senang juga sih karena ini bisa berdampak baik juga kan ke mereka," imbuhnya. (Wolipop/f)

SHARE:
komentar
beritaTerbaru