Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 15 Juni 2025

Persentase Keterlibatan Perempuan di Politik Masih Sedikit

- Minggu, 22 Desember 2019 19:44 WIB
195 view
Persentase Keterlibatan Perempuan di Politik Masih Sedikit
Wolipop
Dian Katikasari
Keterlibatan wanita dalam politik terlebih parlemen di pemerintahan masih minim. Berdasarkan riset, persentase wanita dalam parlemen global hanya 26% sedangkan di Indonesia masih 20,8%. Padahal suara wanita dalam pembuatan keputusan sangat dibutuhkan terutama untuk mewakili sesamanya yang kadang masih dinomorduakan.

Belakangan semakin banyak wanita yang sadar akan politik dan mencalon diri, namun peran wanita dalam pemerintahan masih perlu ditingkatkan lagi. Hal ini juga menjadi kekhawatiran Sekjen Koalisi Perempuan Indonesia, Dian Kartikasari. Dian pun menyoroti pentingnya memupuk rasa percaya diri hingga berorganisasi pada anak perempuan sejak dini untuk mendukung peran mereka dalam politik.

"Caranya pertama adalah membangun percaya diri kawan-kawan karena kadang kita sering meng-underestimate diri sendiri. Kemudian berkomunikasilah dengan banyak pihak. Handphone jangan hanya dipakai untuk nonton YouTube tapi belajarlah mengorganisir orang dan wawasan agar bisa membangun kelompok wanita yang positif," ungkap Dian dalam acara Summit On Girls yang diadakan Yayasan Plan Indonesia di Balai Kartini.

Dian juga menekankan pentingnya networking karena menurutnya kelompok wanita yang bersatu tidak akan terkalahkan. Bersamaan dengan itu, para wanita juga disarankan untuk pandai mengelola 'follower' atau kelompok mereka.

Keterlibatan wanita dalam politik tak jarang masih kurang didukung oleh para pria. Mengenai masalah ini, Dian menganjurkan untuk bekerja sama dengan mereka yang berpikiran sejalan.

"Cari orang-orang yang berpikiran sama untuk sama-sama maju, cari laki-laki yang bisa menyuarakan dukungannya (terhadap wanita) karena kita nggak mungkin mendidik sebegitu banyak orang. Ada dua cara untuk menarik orang yakni dengan kasih dan kompromi. Dengan melihat pria yang mendukung wanita, pria lain nantinya bisa juga berkompromi," ujar Dian.

Selain paparan sejumlah praktisi politik, dalam kelas 'She Votes Her Right' tersebut para peserta juga diminta untuk berdiskusi mengenai masalah ini dan solusinya. Berdasarkan pendapat peserta, mereka menyoroti beberapa hal yang bisa jadi solusi. Yakni dengan memberikan mereka ruang untuk beropini dan memutuskan pilihan dalam keluarga. Begitu juga dengan mendukung mereka berorganisasi sejak dini hingga memberi pengertian pada pria bahwa wanita setara dengan mereka dalam banyak hal, termasuk politik. (Wolipop/d)

SHARE:
komentar
beritaTerbaru