Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 24 Juni 2025

Trump Buka Peluang Tunda Blokir TikTok di AS Selama 90 Hari

Redaksi - Minggu, 19 Januari 2025 17:48 WIB
310 view
Trump Buka Peluang Tunda Blokir TikTok di AS Selama 90 Hari
Foto: REUTERS/Sarah Meyssonnier
Donald Trump
Washington (harianSIB.com)
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya kemungkinan besar akan memberi TikTok penundaan pemblokiran selama 90 hari.

Trump akan menjabat sebagai Presiden AS mulai besok, sementara batas waktu TikTok untuk memenuhi persyaratan untuk beroperasi di AS berakhir hari Minggu (19/1/2025).

Dikutip dari detikcom, Trump mengatakan kepada NBC News bahwa pengumuman tentang masalah tersebut kemungkinan akan dilakukan pada hari Senin atau tepat setelah dia menjabat.

Baca Juga:

Hal itu terjadi setelah platform media sosial tersebut memperingatkan layanannya akan dinonaktifkan pada hari Minggu kecuali pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang segera lengser memberi jaminan larangan tersebut tidak akan diberlakukan.

Mahkamah Agung AS pada hari Jumat menegakkan hukum yang melarang aplikasi tersebut di AS kecuali perusahaan induknya yang berbasis di China, ByteDance, menjual platform tersebut sebelum tanggal 19 Januari. ByteDance sendiri menolak untuk mencari pembeli.

Baca Juga:

"Perpanjangan 90 hari adalah sesuatu yang kemungkinan besar akan dilakukan, karena itu tepat. Anda tahu, itu tepat. Kita harus melihatnya dengan saksama. Ini situasi yang sangat besar," kata Trump dalam wawancara telepon dengan NBC News.

Dia menyampaikan pernyataan serupa beberapa jam kemudian kepada ABC News. Dia mengaku akan mencari solusi atas masalah tersebut.

"Baiklah, seperti yang Anda ketahui, sayalah yang akan mengambil keputusan. Kemungkinan besar, saya akan memperpanjangnya selama 90 hari - Anda mungkin tahu perpanjangan selama 90 hari. Saya akan melakukannya sampai kita menemukan solusinya," ujarnya.

TikTok mengatakan Gedung Putih dan Departemen Kehakiman telah gagal memberikan kejelasan dan jaminan yang diperlukan kepada penyedia layanan yang merupakan bagian penting dalam menjaga ketersediaan TikTok.

Namun, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan peringatan TikTok bahwa layanannya akan segera ditutup adalah tipuan.

"Kami tidak melihat alasan bagi TikTok atau perusahaan lain untuk mengambil tindakan dalam beberapa hari ke depan sebelum pemerintahan Trump mulai menjabat pada Senin. Kami telah menetapkan posisi kami dengan jelas dan lugas tindakan untuk menerapkan undang-undang ini akan menjadi tanggung jawab pemerintahan berikutnya. Jadi, TikTok dan perusahaan lain harus menyampaikan kekhawatiran apa pun kepada mereka," ujarnya.


Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru