Dr Dionisius Sihombing selama satu tahun terakhir telah menyosialisasikan model Manajemen Sekolah Berbasis Budaya Batak (MSB3) ke ratusan sekolah di Sumatera Utara (Sumut). Kepala sekolah dan guru-guru merespons positif dan menilai relevan untuk diimplementasikan.
"Saya sudah keliling ke beberapa daerah, antara lain Kabupaten Humbahas, Kabupaten Dairi, Kabupaten Deliserdang dan Kota Medan, memperkenalkan model MSB3 ini," kata Dion, penemu model MSB3 ini dalam siaran pers yang diterima harianSIB.com. Sabtu (1/10/2022).
Berbagai tanggapan yang muncul membuat Dion makin bersemangat sebab semua mendukung. "Tentu ini adalah apresiasi kabupaten Humbahas terhadap kemajuan ilmu pengetahuan yang dihasilkan para akademisi dan kami nilai sangat berguna bagi upaya pemajuan suatu daerah," kata Kadis pendidikan Humbahas Jhonny Gultom beberapa waktu lalu.
Kepala Sekolah SMP Santo Thomas 4 Medan Resdina Simanjuntak MPd mengaku bangga dan merasa senang dengan MSB3 untuk melengkapi MBS yang ada dioperasionalkan di sekolah secara nasional. "Luar biasa, saya bangga dengan model MSB3. Sekolah kami akan mempraktikkan untuk memajukan sekolah," ujarnya. Model MSB3 telah dibagikan secara nasional kepada para guru-guru swasta Katolik di Indonesia yang tergabung dalam konsorsium Yayasan Pangudi Luhur yang menjadi peserta diklat guru sekolah penggerak tahun 2021.
Selanjutnya Kepala Sekolah SD Negeri Pardamean Sumihar Nababan SPd menyebutkan bila model MSB3 ini dipraktikkan maka sekolah akan kondusif, partisipatif dan bekerjasama secara baik. "Model MSB3 sangat menginspirasi agar berubah perilaku di sekolah. Bila diterapkan sekolah akan kondusif, partisifatif dan kerjasama secara baik," ungkapnya.[br]
Dion menyebutkan model MSB3 tidak terlepas dari peranan promotornya Prof Dr Syawal Gultom MPd, dan Prof Dr Benyamin Situmorang MPd selalu copromotor. Begitu juga penguji model, yaitu Prof Dr Nasrun MS, Prof Dr Ibrahim Gultom MSi, Dr Irsan Rangkuti MPd, dan Prof Dr Sufyarma Marsidin MPd. Kemudian peran validator ahli manajemen pendidikan, yaitu Prof Dr Wesly Hutabarat MSc, Dr Eka Daryanto MT, Dr Osbert Sinaga, validator ahli budaya Dr Herman Nainggolan MSi, Dr Slamet MSi, serta validator praktisi manajemen/kepala sekolah tingkat SMA/SMK dari Yayasan St Yoseph Medan Pematangsiantar dan Yayasan Putri Hati Kudus.
"Terimakasih atas doa dan dukungan Uskup Agung Medan Mgr Kornelius Sipayung OFM. Cap, dan Komisi Pendidikan KAM, serta semua pihak yang terlibat dalam dihasilkannya Model MSB3," kata Dion. Dia berharao dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kota dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara agar model MSB3 tersosialisasikan luas kepada masyarakat sekolah.(*/rel)
Editor
: Bantors Sihombing