Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 05 Juni 2025

Penurunan Harga Tiket Pesawat Picu Deflasi di Kota Penyangga IKN

Robert Banjarnahor - Kamis, 05 September 2024 09:40 WIB
355 view
Penurunan Harga Tiket Pesawat Picu Deflasi di Kota Penyangga IKN
Foto: Dok
Ilustrasi papan keberangkatan pesawat
IKN (harianSIB.com)
Penurunan tarif tiket pesawat setelah perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan liburan sekolah menjadi pemicu deflasi di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Deflasi di kota penyangga IKN ini tercatat sebesar 0,20 persen secara bulanan (mtm) pada Agustus 2024. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan deflasi pada Juli 2024 yang mencapai 0,09 persen. Dengan demikian, Balikpapan mengalami deflasi selama dua bulan berturut-turut sejak Juli.

Capaian bulanan tersebut membuat level inflasi tahunan Kota Balikpapan menjadi sebesar 2,26 persen yoy atau sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional (2,12 persen yoy) dan inflasi gabungan empat Kota di Provinsi Kalimantan Timur (2,13 persen yoy).

Baca Juga:

"Selain tiket pesawat, komoditas penyumbang deflasi tertinggi lainnya secara mtm di Kota Balikpapan pada bulan Agustus 2024 yaitu ikan layang, kangkung, bawang merah, dan daging ayam ras ," ungkap Kepala BI Perwakilan Balikpapan dan Penajam Paser Utara (PPU) Robi Ariadi, Rabu (4/9/2024), dikutip dari Kompas.com.

Penurunan harga ikan layang, jelasnya, sejalan dengan peningkatan hasil tangkapan nelayan seiring preferensi konsumsi masyarakat yang stabil terhadap ikan layang. "Penurunan harga bawang merah terjadi seiring dengan masuknya masa panen di beberapa daerah sentra produksi di Jawa. Pasokan yang meningkat juga terjadi pada komoditas kangkung ," tambah Robi.

Baca Juga:

Di sisi lain, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga (inflasi) sehingga menahan deflasi lebih lanjut antara lain cabai rawit, bensin, popok bayi sekali pakai/diapers, dan tarif kendaraan travel. Kenaikan harga cabai rawit disebabkan oleh menurunnya pasokan dari wilayah produsen terutama Jawa.

Selanjutnya, kata Robi, kenaikan harga bensin disebabkan oleh penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi oleh PT Pertamina secara nasional sejak awal Agustus 2024.

Kenaikan harga diapers untuk bayi disinyalir sejalan dengan kenaikan harga dari pemasok. Adapun kenaikan tarif kendaraan travel disebabkan oleh permintaan yang tinggi pada periode HUT ke-79 kemerdekaan RI di IKN.

* Aktivitas Ekonomi Tak Terganggu

Robi memastikan, deflasi yang terjadi di Balikpapan tidak terlepas dari sinergi yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam mendorong berbagai bauran kebijakan termasuk sinergi dengan berbagai instansi, termasuk Bank Indonesia.

"Deflasi yang terjadi kedua kalinya di Balikpapan tidak lantas mencerminkan penurunan aktivitas ekonomi," ujarnya.

Merujuk survei Konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia Balikpapan pada Agustus 2024, level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini mengalami peningkatan dibandingkan bulan Juli 2024. Peningkatan tersebut didorong oleh penguatan optimisme konsumen terhadap penghasilan saat ini dan ketersediaan lapangan kerja.

Namun demikian, ke depan, inflasi daerah perlu terus diwaspadai seiring peningkatan curah hujan yang berpotensi menyebabkan banjir sehingga mendisrupsi ketersediaan pasokan pangan.

Kemudian, menurut Robi, kenaikan harga avtur di level nasional juga menjadi salah satu determinan dinamika tarif angkutan udara akan memengaruhi inflasi di sektor transportasi. (*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru