Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 13 Juni 2025

Setelah Tiga Hari Terdampar, Paus Raksasa di Ngada Kembali ke Laut Lepas

Robert Banjarnahor - Jumat, 13 Desember 2024 10:15 WIB
231 view
Setelah Tiga Hari Terdampar, Paus Raksasa di Ngada Kembali ke Laut Lepas
(ANTARA/HO-Humas Polres Ngada.)
Seekor Paus ditemukan nelayan terdampar di perairan laut wilayah Desa Sambinasi Tengah, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ngada (harianSIB.com)

Paus raksasa yang sempat terdampar di Teluk Labuan Kelambu, Desa Sambinasi Tengah, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), berhasil kembali ke lautan lepas. Informasi ini disampaikan oleh Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT, Arief Mahmud.

Berdasarkan pemantauan petugas BBKSDA NTT pada Rabu (11/12/2024) sore, paus sepanjang 15 meter yang terdampar sejak 8 Desember 2024 sudah tidak lagi terlihat di teluk tersebut. Paus itu diketahui telah meninggalkan lokasi terdampar sejak Selasa (10/12/2024) malam. Meskipun begitu, petugas BBKSDA NTT terus memantau pergerakan paus hingga Rabu sore untuk memastikan keadaannya.

Baca Juga:

"Sampai sore ini pantauan tim BBKSDA NTT dari lokasi temuan sebelumnya, paus sudah tidak kembali," kata Arief, Rabu malam, dikutip dari detikbali.

Sebelumnya, Paus itu ditarik ke tengah lautan selama tiga hari oleh petugas BBKSDA NTT. Upaya penyelamatan paus itu melibatkan anggota Polsek Riung, TNI, pemerintah, dan nelayan setempat. Dua perahu nelayan juga dikerahkan untuk menarik paus itu ke tengah laut.

Baca Juga:

"Syukurlah tim berhasil menarik paus ke perairan yang lebih dalam bekerja sama dengan masyarakat dan para pihak," ujar Arief.

Paus yang terdampar itu tidak teridentifikasi jenisnya. Hasil pemeriksaan sementara dokter hewan dari Dinas Peternakan Kabupaten Ngada, terdapat sekitar 30 luka berbentuk bulatan dengan ukuran luka yang hampir sama di sepanjang punggung mamalia laut tersebut.

Kondisi paus secara umum masih normal saat terdampar. Tanda vital paus masih bagus, dengan semburan 5-9 menit sekali. Respons mata dan kondisi ekor serta sirip kanan masih bagus. Namun, kondisi sirip kiri tidak bisa digerakkan.

Tak diketahui penyebab pasti paus tersebut terdampar. Arief menyampaikan sejumlah kemungkinan penyebab paus terdampar. Yakni gangguan navigasi yang dapat menyebabkan paus bergerak ke perairan dangkal; adanya penyakit atau luka; penggunaan sonar bawah laut oleh kapal-kapal; dan atau penurunan kualitas air akibat pencemaran dan peningkatan sampah di lautan juga dapat memberikan pengaruh terhadap terdamparnya paus.

Selain itu perubahan iklim dapat mempengaruhi perubahan suhu air laut, aliran arus, dan mempengaruhi pola migrasi yang juga dapat memberikan dampak terhadap terdamparnya paus.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru