Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 31 Mei 2025

Dukung Industri Baterai, Indonesia Impor 80 Ribu Ton Lithium dari Australia

Robert Banjarnahor - Jumat, 16 Mei 2025 10:24 WIB
297 view
Dukung Industri Baterai, Indonesia Impor 80 Ribu Ton Lithium dari Australia
iStockphoto/lcs813
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia selama ini menjadi importir lithium dari Australia. Ilustrasi.
Jakarta(harianSIB.com)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia saat ini mengimpor sekitar 80 ribu ton lithium per tahun dari Australia. Impor tersebut dilakukan guna mendukung pengembangan industri baterai kendaraan listrik dalam negeri.

"Australia memiliki cadangan lithium dan mangan. Saat ini, Indonesia mengimpor sekitar 80 ribu ton lithium dari Australia untuk diproses di kawasan industri Morowali," ujar Airlangga di Istana Negara, Kamis (15/5), dilansir dari CNNIndonesia.com.

Baca Juga:

Menurutnya, kebutuhan tahunan lithium untuk industri baterai di Indonesia mencapai sekitar 70 ribu ton, dan sebagian besar dipenuhi dari impor Australia.

"Karena kita memiliki smelter di Morowali, kebutuhan lithium sekitar 70 ribu ton per tahun bisa langsung diproses di dalam negeri," jelasnya.

Baca Juga:

Airlangga menambahkan, saat ini Indonesia sudah memiliki nikel sebagai salah satu bahan utama baterai kendaraan listrik. Dengan adanya impor lithium, pemerintah kini memiliki dua komponen penting tersebut.

"Jadi, untuk baterai kendaraan listrik, kita kini punya basis lithium dan nikel," tutupnya.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru