Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 23 Juni 2025

Mantan Menteri Pendidikan Nadiem Diperiksa Kejagung di Kasus Laptop

Redaksi - Senin, 23 Juni 2025 10:45 WIB
90 view
Mantan Menteri Pendidikan Nadiem Diperiksa Kejagung di Kasus Laptop
Foto: Dok/MI/Alb
Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim.
Jakarta(harianSIB.com)

Mantan Mendikbud Nadiem Makarim memenuhi panggilan pemeriksaan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Senin (23/6/2025) pagi.

Dikutip CNNIndonesia.com, Nadiem bersama tim hukumnya tiba sekitar pukul 09.10 WIB. Nadiem yang memakai kemeja berwarna krem terlihat menenteng sebuah tas jinjing berwarna hitam.

Baca Juga:

Ia tidak menjawab satupun pertanyaan yang dilayangkan sejumlah awak media. Nadiem bersama tim hukum terlihat langsung memasuki area Gedung Bundar Kejagung.

Nadiem dipanghil untuk diperiksa dalam kasus korupsi Program Digitalisasi Pendidikan periode 2019-2022.

Baca Juga:

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar menyebut Nadiem akan diperiksa penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus dalam kapasitasnya sebagai saksi.

"Pemanggilan terhadap Nadiem Makarim untuk diperiksa sebagai saksi pada hari Senin tanggal 23 Juni 2025 akan dilaksanakan di Gedung Bundar dan direncanakan mulai pukul 09.00," ujarnya kepada wartawan, Jumat (20/6).

Ia menjelaskan pemeriksaan terhadap Nadiem diperlukan lantaran yang bersangkutan saat itu menjabat sebagai Mendikbud.

"Berkaitan dengan bagaimana fungsi-fungsi pengawasan oleh yang bersangkutan terhadap jalannya pelaksanaan dari pengadaan chromebook ini. Itu nanti akan dipertanyakan bagaimana prosesnya," tuturnya.

Harli menyebut dalam kasus ini penyidik menemukan indikasi adanya pemufakatan jahat melalui pengarahan khusus agar tim teknis membuat kajian pengadaan alat TIK berupa laptop dengan dalih teknologi pendidikan.

Melalui kajian itu dibuat skenario seolah-olah dibutuhkan penggunaan laptop dengan basis sistem Chrome yakni Chromebook. Padahal hasil uji coba yang dilakukan pada tahun 2019 telah menunjukkan bahwa penggunaan 1.000 unit Chromebook tidak efektif untuk sarana pembelajaran. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru