Iran Dapat Dukungan, Negara-Negara Ini Siap Suplai Senjata Nuklir

Jakarta(harianSIB.com)
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyatakan bahwa sejumlah negara siap menyuplai senjata nuklir ke Iran.

Pernyataan tersebut disampaikan Medvedev yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Keamanan Rusia beberapa jam setelah Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan pada Minggu (22/6) waktu setempat.

"Sejumlah negara siap memasok Iran dengan senjata nuklir," ujar Medvedev dalam unggahan di media sosial Telegram, dikutip dari Anadolu Agenc, Minggu (22/6).

Baca Juga:

• Parlemen Iran Setujui Penutupan Selat Hormuz, IHSG dan Rupiah Melemah
• Parlemen Iran Sepakat Tutup Selat Hormuz, Ekonomi Dunia Siap-siap Terguncang

Serangan AS tersebut memicu kekhawatiran akan meningkatnya eskalasi konflik antara Iran dan Israel, yang bisa meluas ke seluruh kawasan.

Medvedev mengatakan bahwa fasilitas nuklir Iran hanya mengalami kerusakan ringan dan tidak signifikan. Ia juga menegaskan bahwa proses pengayaan uranium serta potensi pengembangan senjata nuklir Iran masih dapat berlanjut.

Baca Juga:

• PD3 di Ambang Pintu? Serangan AS ke Iran Bisa Menyeret Dunia ke Dalam Perang Besar
• Iran Terancam Gagal Tampil di Piala Dunia 2026, Dunia Sepak Bola Heboh

Sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin itu juga memperingatkan bahwa Amerika Serikat berisiko terseret lebih dalam ke dalam konflik berskala besar dengan Iran. Ia bahkan menyebutkan bahwa Teheran bisa saja mengerahkan pasukan darat jika Washington terus melancarkan serangan.

Menurut Medvedev, serangan AS justru memperkuat posisi politik pemerintah Iran.

"Rakyat Iran kini berkonsolidasi di sekitar kepemimpinan spiritual mereka. Bahkan orang-orang yang sebelumnya tidak bersimpati pun kini menunjukkan dukungan," katanya.

Ia juga melontarkan kritik keras terhadap Presiden AS Donald Trump yang dinilai bertindak bertolak belakang dari janji kampanyenya sebagai "pembawa perdamaian".

Lebih jauh, Medvedev menyebut bahwa mayoritas rakyat di AS dan Israel kemungkinan mengecam tindakan Trump yang memilih menyerang Iran.(*)