Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 05 September 2025

Krisis Ojol Mereda, Dialog Gibran di Istana Buka Pintu Harapan Keadilan untuk Affan

Redaksi - Senin, 01 September 2025 12:49 WIB
372 view
Krisis Ojol Mereda, Dialog Gibran di Istana Buka Pintu Harapan Keadilan untuk Affan
Ist/SNN
Gibran bertemu perwakilan ojol di istana.

Dialog Gibran, Suara Ojol Terdengar di Istana

Di saat aparat fokus pada penegakan hukum, Wapres Gibran Rakabuming Raka memilih jalur berbeda untuk meredam situasi. Ia mengundang perwakilan pengemudi dari empat aplikator besar, Gojek, Grab, Maxim, dan InDrive, ke Istana, Minggu (31/8/2025).

Dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari satu jam, Gibran, yang mengenakan batik cokelat kuning, duduk melingkar dan menyimak dengan saksama setiap keluhan. Para pengemudi, dengan jaket kebesaran mereka, menyuarakan aspirasi yang selama ini terpendam, mulai dari jaminan keamanan saat bekerja, perlakuan aparat di lapangan, hingga tuntutan utama, yaitu keadilan sejati untuk Affan.

Gibran terlihat mengangguk, membaca catatan yang disodorkan, dan menjamu mereka dengan kudapan. Pertemuan diakhiri dengan jabat tangan dan foto bersama, sebuah gestur simbolis yang menunjukkan empati dan pengakuan negara terhadap suara mereka.

Baca Juga:

Tuntutan Keadilan Tetap Menggema

Meski dialog di Istana berhasil meredakan ketegangan, tuntutan massa tidak surut. Para pengemudi ojol dan elemen masyarakat sipil tetap bersikeras agar ketujuh anggota Brimob tersebut dipecat dari kesatuan dan diadili di pengadilan sipil, bukan hanya melalui sidang etik internal.

Sebagai sinyal positif, proses pemeriksaan oleh Propam Polri kini disiarkan secara langsung untuk menjaga transparansi. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Komnas HAM turut mengawasi jalannya proses hukum.

Baca Juga:

Kematian Affan Kurniawan telah menjadi pengingat pahit tentang harga sebuah keadilan. Langkah dialog yang diinisiasi Gibran membuka jalan untuk memulihkan kepercayaan yang retak, namun kini semua mata tertuju pada komitmen pemerintah untuk memastikan proses hukum yang adil dan transparan, serta menjamin tragedi serupa tidak akan pernah terulang.(**)

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru