Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 25 Oktober 2025

Di ITB, Sri Mulyani Sindir Kelakuan Menteri Keuangan Dunia

- Sabtu, 25 Maret 2017 18:55 WIB
201 view
Bandung (SIB)- Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, memberikan kuliah umum di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jumat sore. Mantan direktur pelaksana Bank Dunia (World Bank) itu membicarakan banyak hal seputar perekonomian.

Salah satu yang dibicarakan adalah kondisi perekonomian dunia dalam beberapa tahun terakhir. Wanita yang akrab disapa Ani itu menyoroti soal jatuhnya harga-harga komoditas dunia.

Menurutnya, pasca krisis banyak negara yang memberikan stimulus supaya ekonominya kembali tumbuh tinggi. Dalam beberapa tahun setelah krisis finansial 2008, banyak negara yang ekonominya tumbuh tinggi.

Sayangnya, kata Sri Mulyani, stimulus tersebut tidak bisa bertahan lama. Ibarat mahasiswa yang belajar ujian minum jamu penguat, efek jamu tersebut tidak akan bertahan sampai lebih dari 48 jam.

"Ekonomi juga sama, tidak akan terus menerus hanya mengandalkan stimulasi. Akhirnya, jumlah uang beredar banyak, fiskal enggak benar, utang bertambah, defisit sangat dalam, pertumbuhan negatif," jelasnya di hadapan ratusan mahasiswa ITB, Jumat (24/3).

Akibat banyak negara seperti kehabisan tenaga, seluruh dunia tiba-tiba mengalami perlambatan. Ujung-ujungnya, tingkat permintaan pun berkurang drastis.
"Permintaan terhadap barang-barang pun turun. Oil (minyak), gas, batu bara, mineral. Demand (permintaan) drop, suplai drop. Harga minyak sempat US$ 100 per barel, langsung turun ke US$ 30 per barel hanya dalam 12 bulan," kata Sri Mulyani.

Negara yang ekonominya mengandalkan sumber daya alam, seperti Indonesia, langsung terkena pengaruh dari melambatnya permintaan ini. Negara lain yang juga mengalami hal serupa mulai dari Rusia, Brasil, Afrika Selatan, Nigeria, Angola dan lain sebagainya.

"Saya ketemu menteri-menteri keuangan negara-negara itu waktu harga minyak naik sombong banget, ke mana-mana naik first class (pesawat kelas satu). Merasa dunia akan indah terus. Setelah harga jatuh tiba-tiba jadi humble (rendah hati)," kata Sri Mulyani diikuti tawa para hadirin.

Selain permintaan yang turun, harga juga turun. Indonesia sangat terimbas hal ini, ekspor pun jatuh cukup dalam.
"Jumlah ekspor dan harga turun. Ini yang menyebabkan ekonomi lesu," ucapnya. (detikfinance/h)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru