Jumat, 04 Oktober 2024

Investor Siap-siap, Harga Emas Diperkirakan Bakal Bergerak Tidak Terduga

Robert Banjarnahor - Senin, 29 Juli 2024 10:09 WIB
464 view
Investor Siap-siap, Harga Emas Diperkirakan Bakal Bergerak Tidak Terduga
Bloomberg-Chalinee Thirasupa
Seorang pekerja menata emas batangan di kantor pusat YLG Bullion International Co. di Bangkok, Thailand, Jumat (22/12/2023). Ilustrasi
Medan (harianSIB.com)
Harga emas sering kali mengalami lonjakan menjelang pertemuan penting seperti rapat FOMC. Dalam situasi ini, ekspektasi penurunan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve atau The Fed bisa menyebabkan harga emas naik karena investor cenderung beralih ke aset yang dianggap lebih aman.

Pergerakan harga emas yang 'liar' ini biasanya dipicu oleh ketidakpastian terkait keputusan dan pernyataan yang akan dikeluarkan oleh The Fed.

Berdasarkan Refinitiv harga emas dunia di pasar spot pada Senin (29/7/2024) pukul 5.40 WIB tercatat US$2.396,7 per troy ons, naik 0,47% dibandingkan posisi sebelumnya, dilansir dari CNBC Indonesia.

Baca Juga:

Harga emas dunia diperkirakan akan bergerak penuh volatilitas karena pasar menantikan FOMC yang akan digelar pekan ini.

Pada Kamis (1/8/2024), pasar akan menyaksikan konferensi pers dari Federal Open Market Committee (FOMC). Masih di hari yang sama, akan ada rilis data klaim pengangguran awal dan berkelanjutan hingga PMI manufaktur AS periode Juli 2024.

Baca Juga:

Diketahui, PMI Manufaktur AS tercatat 48,5% pada bulan Juni, turun 0,2 poin persentase dari 48,7% yang tercatat pada bulan Mei. Perekonomian secara keseluruhan terus berkembang selama 50 bulan setelah satu bulan kontraksi pada bulan April 2020.

Dan pada akhir pekan Jumat (2/8/2024), terdapat rilis data ketenagakerjaan non-pertanian (Nonfarm payrolls) dan tingkat pengangguran AS periode Juli 2024.

Diketahui, jumlah penggajian nonpertanian meningkat sebesar 206.000 pada periode Juni 2024, lebih baik dari perkiraan Dow Jones sebesar 200.000 meskipun lebih rendah dari kenaikan yang direvisi turun sebesar 218.000 pada bulan Mei, yang dipotong tajam dari perkiraan awal sebesar 272.000.

Sementara itu, tingkat pengangguran secara tak terduga naik menjadi 4,1%, yang merupakan level tertinggi sejak Oktober 2021 dan memberikan tanda yang bertentangan bagi pejabat The Federal Reserve (The Fed) yang mempertimbangkan langkah mereka selanjutnya pada kebijakan moneter. Perkiraan sebelumnya adalah tingkat pengangguran akan tetap stabil di 4%. (*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
komentar
beritaTerbaru