Jakarta (SIB)- Mutmainah (28), seorang ibu di Cengkareng, Jakarta Barat, memutilasi anaknya sendiri. Korban yang masih berumur satu tahun tewas seketika.
Kejadian tersebut terjadi di rumah pelaku di kawasan Gang Jaya 24, Tegal Alur, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (2/10) malam. Peristiwa terjadi sekitar pukul 20.00 WIB.
Ketua RT 04 RW 10 Cengkareng Barat, Suyadi mengatakan pada malam itu dia dilapori oleh seorang warganya bernama Lastri. Warga tersebut merupakan tetangga dari pelaku.
"Warga melaporkan tetangga sebelah, katanya anaknya itu dipotong-potong," kata Suyadi ketika ditemui, Senin (3/10) pagi.
Begitu mendapatkan laporan dari Lastri, Suyadi dan warga lain langsung merapat ke rumah pelaku. Begitu tiba di lokasi, mereka mendapati potongan tubuh korban ada di atas meja.
"Setelah saya pastikan bahwa sudah meninggal, saya hubungi Pak RW dan Babinsa," ujar Suyadi.
Polisi lantas datang ke lokasi. Pelaku langsung diamankan.
Lukai Anak Pertamanya
Mutmainah (28) diamankan polisi setelah diduga memutilasi anaknya yang masih berusia 1 tahun. Selain memutilasi bayinya, istri Aipda Deni itu juga diduga melukai anak perempuannya yang berusia 2 tahun.
"Anak perempuannya yang berusia 2 tahun mengalami luka di telinganya, tetapi tidak serius lukanya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono.
Saat ditanya apakah pelaku juga hendak memutilasi anak pertamanya, Awi mengatakan, "Belum tahu. Masih diselidiki. Pelaku sendiri belum bisa diajak komunikasi."
Arjuna (1) ditemukan dalam kondisi tewas mengenaskan dengan kondisi bagian tubuh terpotong, di dalam rumah kontrakan di Tegal Alur, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Minggu (2/10) malam. Peristiwa ini diketahui oleh Aipda Deni, ayah korban sekaligus suami Mutmainah.
"Anak perempuannya menangis saat itu, mungkin terkena pisau," lanjutnya.
Potongan Tubuh di Atas Piring
Warga di sekitar rumah kontrakan Aipda Deni langsung berkumpul saat Aipda Deni berteriak histeris usai menemukan anaknya telah dimutilasi istrinya, Mutmainah. Warga yang memasuki rumah kontrakan Aipda Deni melihat ada potongan tubuh yang diletakkan di atas piring yang berada di kamar kontrakan.
"Saya lihat itu (potongan tubuh di atas piring), pas masuk ke kontrakannya. Saya nggak berani nggrubah apapun," kata Ketua RT O4, RW 10, Kelurahan Cengkareng Barat, Suyadi saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (3/10).
Suyadi menjelaskan, dirinya masuk ke rumah kontrakan Aipda Deni sekitar pukul 20.00 WIB, Minggu (2/10). Dirinya masuk ke kontrakan Deni setelah mendapatkan laporan dari warga.
Saat masuk ke kontrakan, Suyadi begitu kaget mendapati kondisi kamar Mutmainah. Darah berceceran di sprei tempat tidur dan lantai kamar.
Mutmainah saat itu ditemukan dalam kondisi telanjang, sedangkan anak pertamanya, Arjuna (1) berada di samping Mutmainah dalam keadaan tidak bernyawa. Kondisi bayi 1 tahun itu sangat mengenaskan, beberapa bagian tubuhnya dipotong sang ibu.
Tak jauh dari tempat tidur, warga menemukan piring yang tergeletak di atas lantai. Begitu kagetnya warga saat melihat di atas piring itu ada potongan tubuh bayi yang dimutilasi Mutmainah.
"Pokoknya kayak gitu keadaannya, saat saya masuk kayak gitu," jelas Suyadi.
Rumah kontrakan Aipda Deni berukuran 3x6. Rumah itu terdiri dari 3 ruangan, yakni ruang tamu, kamar dan dapur. Mutmainah diduga memutilasi bayinya di kamar. Diduga, Mutmainah dalam kondisi depresi.
Anak Polisi
Korban adalah anak seorang anggota Bidang Propam Polda Metro Jaya, Aipda Deni.
"Korban anak Aipda Deni. Pelaku adalah istrinya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono.
Kejadian diketahui ketika Deni baru saja pulang ke rumah kontrakannya di 24, Tegal Alur, Cengkareng, Jakarta Barat.
"Anggota kita ini pulang kantor kemarin hari Minggu sekitar 19.40 WIB. Aipda Deni ini pulang dan mendapati pintu rumahnya tertutup," jelas Awi.
Deni berulang kali mengetuk pintu rumah kontrakannya, tetapi tidak ada jawaban dari istri dan anaknya. Tidak berapa lama kemudian, dia mendengar suara anak perempuannya yang berusia 2 tahun menangis kencang.
"Kemudian anggota ini meminta izin untuk mendobrak pintu rumah kontrakan sama pemilik kontrakan," imbuhnya.
Setelah berhasil masuk ke dalam kontrakan, tubuh Deni lemas seketika. Ia pun berteriak histeris ketika mendapati peristiwa berdarah, anak keduanya yang berusia 1 tahun sudah tidak bernyawa dengan kondisi mengenaskan. Tubuhnya terpotong beberapa bagian.
"Anggota ini kemudian meminta tolong sama warga dan warga berdatangan membantu menyelamatkan anak perempuan dan Aipda Deni, karena dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," paparnya.
Warga kemudian melaporkan kasus ini ke Polsek Cengkareng. Polisi datang dan melakukan olah TKP.
"Untuk jenazah korban dibawa ke RSCM untuk diautopsi, sedangkan pelakunya dibawa ke RS Kramat Jati," pungkasnya. (detikcom/d)