Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 14 Oktober 2025
Bersedia Tanpa Bayaran

Yusril Ihza Mahendra Jadi Pengacara Jokowi-Maˊruf di Pilpres 2019

- Selasa, 06 November 2018 11:13 WIB
316 view
Yusril Ihza Mahendra Jadi Pengacara Jokowi-Maˊruf di Pilpres 2019
Yusril Ihza Mahendra
Jakarta (SIB) -Kabar mengejutkan datang dari advokat Yusril Ihza Mahendra. Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu resmi menjadi lawyer bagi pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Saya memutuskan untuk setuju dan menjadi lawyernya kedua beliau itu," kata Yusril dalam keterangannya, Senin (5/11).

Bagaimana cerita Yusril bisa setuju jadi lawyer pasangan nomor urut 01 pada Pilpres 2019 itu? Semua berawal dari pertemuan Yusril dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin beberapa waktu lalu.

"Minggu yang lalu saya bertemu Pak Erick Tohir di Hotel Mulia, Jakarta. Pak Erick adalah Ketua Timsesnya Pak Jokowi. Pak Erick menyampaikan salam Pak Jokowi kepada saya dan saya pun menyampaikan salam saya kepada Pak Jokowi melalui Pak Erick. Kami bincang-bincang dan Pak Erick menanyakan kepastian apakah saya bersedia menjadi lawyernya Pak Jokowi-Pak Kiai Ma'ruf Amin dalam kedudukan beliau sebagai paslon capres-cawapres," ungkap Yusril.
Yusril mengaku sudah cukup lama mendiskusikan kemungkinan menjadi lawyer Jokowi-Ma'ruf untuk 2019. Saat bertemu Erick itulah dia menyatakan persetujuannya.

Erick, menurut Yusril, menyebut menjadi lawyer Jokowi-Amin tak akan dibayar. Yusril menyanggupinya.

"Pak Erick mengatakan bahwa jadi lawyer Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf ini pro deo alias gratis tanpa bayaran apa-apa. Saya bilang saya setuju saja. Dulu dalam Pilpres 2014 saya juga pernah dimintai menjadi ahli dalam gugatan Pak Prabowo kepada KPU tentang hasil Pilpres di MK dan itu saya lakukan, gratis juga he-he, tanpa bayaran apa pun dari Pak Prabowo. Saya menerima menjadi lawyernya Pak Jokowi-Pak Ma'ruf sebagai lawyer profesional," tegas Yusril.
Ada harapan terselip dalam keputusannya menjadi lawyer Jokowi-Amin. Yusril ingin memberi sumbangsih dalam kontestasi memilih presiden RI untuk periode 2019-2024.

"Dengan menerima ini, mudah-mudahan saya saya bisa menyumbangkan sesuatu agar pilpres dan pemilu serentak kali ini berjalan fair, jujur dan adil, dan semua pihak menaati aturan-aturan hukum yang berlaku. Saya pernah menangani perkara partai politik, termasuk Golkar, dan saya benar-benar bekerja profesional," tutur Yusril.

"Bagi saya, hukum harus ditegakkan secara adil bagi siapa pun tanpa kecuali. Menjadi lawyer haruslah memberikan masukan dan pertimbangan hukum yang benar kepada klien agar klien tidak salah dalam melangkah serta melakukan pembelaan jika ada hak-haknya yang dilanggar pihak lain," pungkasnya. 

Timses Prabowo Hormati
Sementara itu, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menghormati pilihan Yusril.

"Ya kalau pendapat saya itu kan haknya Pak Yusril. Sebagai seorang lawyer, itu kan ada kode etik lawyer kan, tidak boleh juga menolak klien, kan gitu, apalagi dia sudah menyatakan sebagai profesional. Ya nggak apa-apa, namanya juga hak seseorang, kita kan nggak bisa menghalang-halangi," tutur Direktur Advokasi dan Hukum BPN Prabowo-Sandi, Sufmi Dasco Ahmad saat dihubungi.

Dasco berharap Yusril terus profesional dalam bekerja menjadi lawyer Jokowi-Amin. Sekali lagi dia menegaskan pihaknya menghormati hak Yusril yang juga Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu.

"Harapan kita ya, bicara sebagai lawyer profesional, ya kita berharap juga nanti juga dalam melakukan tugas-tugasnya juga ya profesional," ucap Dasco.

"Pilihan profesional itu silakan saja, pilihan politik juga silakan juga. Kan kita nggak bisa kemudian memaksa orang untuk berada di pihak kita," imbuh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu. (detikcom/d)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru