Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 09 November 2025

FBI Buron Warga China Diduga Seludupkan Teknologi Militer ke Iran

Redaksi - Kamis, 19 Juni 2025 15:46 WIB
81 view
FBI Buron Warga China Diduga Seludupkan Teknologi Militer ke Iran
FBI
WN China, Baoxia Liu, menjadi buron FBI setelah diduga menyelundupkan senjata AS ke Iran.
Washington(harianSIB.com)

Pemerintah Amerika Serikat tengah memburu seorang wanita asal China, Baoxia Liu alias Emily Liu, yang diduga terlibat dalam penyelundupan teknologi militer asal AS ke Iran.

Liu dituduh menyuplai ribuan komponen elektronik yang dapat digunakan dalam produksi drone, rudal balistik, dan senjata militer lainnya yang kini dikaitkan dengan konflik bersenjata Iran-Israel.

Tak sendirian, wanita kelahiran 10 September 1981 ini bekerja sama dengan tiga orang rekannya, yang juga juga masuk dalam daftar pencarian.

Mereka adalah Li Yongxin alias Emma Lee, Yung Yiu Wa alias Stephen Yung, dan Zhong Yanlai alias Sydney Chung.

Departemen Luar Negeri AS bahkan mengumumkan imbalan hingga 15 juta dollar AS (sekitar Rp 245 miliar) bagi siapa pun yang memberikan informasi yang mengarah pada penangkapan Liu dan tiga rekannya.

Menurut pernyataan resmi, Liu dan komplotannya telah melakukan praktik penyelundupan ini sejak 2007 dengan menggunakan perusahaan cangkang di China dan Hong Kong untuk mengelabui eksportir AS.

Mereka diduga menyembunyikan identitas pengguna akhir dari barang-barang yang dibeli, sehingga perusahaan AS tertipu dan percaya bahwa komponen akan digunakan di China. Namun, barang tersebut justru dikirim ke Iran melalui jaringan logistik yang kompleks.

"Liu dan rekan-rekannya diduga memalsukan identitas penerima akhir komponen, sehingga barang-barang tersebut seolah-olah dikirim ke China padahal ditujukan untuk Iran," kata Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya dikutip kompas.com, Kamis (19/6/2025)

Sesampainya di Iran, barang-barang ilegal ini diterima oleh entitas yang terafilitasi dengan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), yakni Shiraz Electronics Industries (SEI) dan Rayan Roshd Afzar.

Dua perusahaan tersebut diketahui ikut andil dalam produksi militer Iran.

Selain itu, senjata yang dihasilkan dari komponen ilegal tersebut juga dijual ke negara-negara seperti Rusia, Sudan, dan Yaman.

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru