Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 16 November 2025

Putus Rantai Penularan Hepatitis, RS Adam Malik dan Dinkes Medan Tingkatkan Edukasi Masyarakat

Leo Bastari Bukit - Senin, 28 Juli 2025 21:42 WIB
310 view
Putus Rantai Penularan Hepatitis, RS Adam Malik dan Dinkes Medan Tingkatkan Edukasi Masyarakat
(Foto: Dok/Forwakes)
Memperingati Hari Hepatitis Sedunia 2025 yang dirangkaikan dengan HUT ke-32 RS Adam Malik Medan, RS Adam Malik bersama Dinas Kesehatan Medan menggelar kegiatan edukatif dan promotif di UPT Puskesmas Polonia, Senin (28/7/2025).
Medan(harianSIB.com)
Memperingati Hari Hepatitis Sedunia 2025 yang dirangkaikan dengan HUT ke-32 RS Adam Malik Medan, RS Adam Malik bersama Dinas Kesehatan Kota Medan menggelar kegiatan edukatif dan promotif di UPT Puskesmas Polonia, Senin (28/7/2025).

Kegiatan ini mengusung semangat kolaborasi lintas sektor untuk memutus mata rantai penularan hepatitis di Kota Medan. Acara dibuka Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Pocut Fatimah Fitri MARS, mewakili Kepala Dinas Kesehatan Medan.

Pocut menyampaikan apresiasi atas kerja sama RS Adam Malik dalam mendukung edukasi dan penanggulangan hepatitis. Ia menekankan pentingnya peringatan Hari Hepatitis Sedunia sebagai momentum memperkuat komitmen bersama dalam mencapai eliminasi hepatitis B dan C pada tahun 2030.

"Tema nasional tahun ini adalah 'Bergerak Bersama, Putuskan Penularan Hepatitis', sejalan dengan tema global 'Let's Break It Down'. Ini menjadi pengingat bahwa hepatitis bukan hanya persoalan medis, tetapi juga sosial," ujarnya.

Pocut menyebutkan, berdasarkan data WHO, sekitar 254 juta orang hidup dengan hepatitis B kronik dan 50 juta dengan hepatitis C kronik. Di Indonesia sendiri, hasil survei kesehatan 2023 mencatat 6,7 juta kasus hepatitis B dan 2,5 juta hepatitis C. Meski begitu, prevalensi hepatitis B berhasil ditekan dari 7,1% pada 2013 menjadi 2,4% pada 2023, berkat imunisasi bayi dan skrining ibu hamil.

Lebih lanjut, ia memperkenalkan gerakan nasional ATASI, yakni Atasi Ketidaktahuan dengan Edukasi, Atasi Keterlambatan Diagnosis dengan Skrining, Atasi Akses Terbatas dengan Layanan Gratis, serta Atasi Stigma dengan Empati dan Solidaritas.

Mewakili Direktur Utama RS Adam Malik, Kepala Instalasi Promosi dan Pemasaran, Misrah Panjaitan SKep Ners MKep FISQua mengajak seluruh tenaga kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), khususnya puskesmas, untuk menjadi garda terdepan dalam skrining dan rujukan hepatitis.

"Kami sangat berharap tenaga kesehatan di FKTP dapat melakukan deteksi dini dan rujukan tepat guna menekan angka penularan dan komplikasi hepatitis," ujar Misrah.

Kegiatan ini juga diisi dengan edukasi kesehatan dan penyuluhan oleh para dokter spesialis dari RS Adam Malik dan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU), serta layanan skrining dan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat.

Dua narasumber utama yakni Dr dr Masrul Lubis MKed (P) SpPD-KGEH FINASIM, dan Dr dr Taufik Sungkar MKed (P) SpPD-KGEH FINASIM memberikan materi mendalam seputar strategi eliminasi hepatitis, pentingnya skrining, serta penatalaksanaan terkini hepatitis B dan C.

Turut hadir dan mendukung kegiatan ini, para dokter spesialis RS Adam Malik lainnya seperti dr Ilham SpPD-KGEH FINASIM selaku Kepala KSM Ilmu Penyakit Dalam, dan dr Risna Siregar SpPD FINASIM.

Para peserta yang terdiri dari kepala puskesmas, dokter, dan pengelola program hepatitis dari seluruh wilayah Kota Medan mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Acara berlangsung interaktif dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang memperdalam pemahaman peserta mengenai pencegahan dan penanganan hepatitis.

Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta sinergi yang kuat antara rumah sakit rujukan, dinas kesehatan, dan FKTP dalam memperkuat upaya pencegahan, deteksi dini, serta pengobatan hepatitis di masyarakat. Semangat kolaboratif ini menjadi langkah nyata menuju Indonesia bebas hepatitis 2030. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru