Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 29 September 2025

Viral Video Paus Beluga Jelang Gempa Kamchatka Ternyata Hoaks

Redaksi - Kamis, 31 Juli 2025 18:09 WIB
9 view
Viral Video Paus Beluga Jelang Gempa Kamchatka Ternyata Hoaks
Foto: SNN/ist
Paus Beluga
Jakarta(harianSIB.com)
Sebuah unggahan video berdurasi satu menit di X memperlihatkan lima ekor hewan yang diklaim sebagai paus beluga terdampar di pantai Rusia.

Unggahan tersebut menyebutkan bahwa peristiwa ini terjadi satu hari sebelum gempa bumi bermagnitudo 8,7 mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Rabu (30/7).

Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

"Baru kemarin, lima paus beluga terdampar di Kamchatka, Rusia, tepat di episentrum gempa berkekuatan 8,8 skala Richter yang memecahkan rekor hari ini."

Dikutip dari Antara, video yang dibagikan identik dengan unggahan YouTube berjudul "Warga Kamchatka Selamatkan Keluarga Paus Beluga dari Kepunahan" yang diunggah 13 Agustus 2023.

Dengan demikian, klaim bahwa paus beluga muncul di daratan Rusia sehari sebelum gempa 8,7 SR adalah disinformasi. Peristiwa terdamparnya paus beluga tersebut tidak ada kaitannya dengan gempa bumi yang terjadi di Rusia.

Namun gempa bumi yang kemudian diikuti gelombang tsunami selain mengancam banyak nyawa manusia, juga paus-paus raksasa.

Seperti yang terjadi di Kota Tateyama, Chiba, Jepang. Sejumlah paus raksasa terdampar di sepanjang area pantai setelah gelombang tsunami menerjang pesisir negara tersebut.

Situs Fish and Wildlife Foundation of Florida, mencatat setidaknya ada 2 ribu kasus paus dan hewan laut seperti lumba-luma yang ditemukan terdampar ke pantai setiap tahunnya di seluruh dunia.

Terdamparnya paus ke daratan tidak spesifik mengacu pada naluri alamiah hewan laut untuk menghindari bahaya akibat bencana alam.

Para ahli biologi laut menyebut paus dan lumba-lumba sering terdampar ke daratan biasanya disebabkan karena cedera saat sakit, apalagi bagi paus yang sudah berusia tua.

Selain itu, cuaca buruk juga bisa mengakibatkan gangguan navigasi sehingga paus mengalami kebingungan dan kesulitan berkonsentrasi hingga tersesat usai terpisah dari kelompoknya.

Beberapa ilmuwan juga mengatakan bahwa paus bisa mendeteksi gelombang seismic rendah frekuensi (Rayleigh waves) yang disebut-sebut jadi naluri ilmiah terhadap bencana alam sebelum terjadi gempa besar.

Meski begitu, hingga kini belum ada bukti ilmiah bahwa paus yang terdampar tersebut benar-benar bisa "merasakan" akan terjadi gempa atau tsunami dan secara sadar menghindari bencana alam. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru