Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 20 Desember 2025

Konsul Muda Jepang di Medan Daiki Yokoyama Tinjau Bantuan Hibah di Gunungsitoli

- Senin, 06 Maret 2017 20:14 WIB
608 view
Konsul Muda Jepang di Medan Daiki Yokoyama Tinjau Bantuan Hibah di Gunungsitoli
SIB/Nelly Hutabarat
Konsul Muda Jepang di Medan Daiki Yokoyama meninjau bantuan hibah dari Pemerintah Jepang di Gunung Sitoli Nias, Senin (27/2).
Gunungsitoli (SIB) -Konsul muda Jepang di Medan Daiki Yokoyama meninjau  bantuan hibah yang diberikan pemerintah Jepang tahun 2011 sebesar 39.336 dolar AS atau sekira Rp340 juta untuk Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Daerah (SMK Pembda), Gunungsitoli, Nias, Senin (27/2). Peninjauan  ini untuk pertama kali dilakukannya sejak hibah tahun 2011.

Disebutnya,, bantuan 22 jenis bahan dan alat otomotif di SMK tersebut sangat membantu proses belajar mengajar. Sekolah ini merupakan penerima bantuan pertama di Nias dari pemerintah Jepang.

Ia memberi apresiasi kepada SMK Pembda Nias yang memelihara bantuan peralatan dengan baik sampai sekarang. "Saya bangga," katanya kepada wartawan di Gunungsitoli, Senin (27/2).

Yokoyama menjelaskan, bantuan diajukan pada 2010 dan terealisasi 16 Maret 2011. Jika ditotalkan, bantuannya mencapai Rp340 juta. Di antaranya alat praktik mesin mobil, mesin sepeda motor, mesin kompresor, dan banyak lagi.

Menurutnya,  fasilitas yang diberikan Pemerintah Jepang sangat bermanfaat di sekolah dan para siswa dalam praktiknya lebih mudah untuk menerapkan teori yang telah diajarkan.

Disebutnya, ada dua hal yang disampaikannya ke sekolah dari kunjungan tersebut. Pertama SMK itu berharap bantuan alat mesin-mesin ini bisa diperbaharui menjadi lebih canggih. Kedua, adanya pelatihan dari teknisi Jepang untuk peningkatan kualitas guru atau pengajar.

Bantuan yang diberikan yakni mobil bensin solar model lama. Mereka berharap ada peningkatan mesin solar diesel yang lebih canggih dari yang sudah ada.

Dia  berharap bantuan bisa diperbaharui untuk memudahkan anak-anak belajar. Untuk bantuan teknisi, kata Daiki kemungkinan akan mendatangkan orang Jepang yang saat ini banyak berada di perusahaan manufaktur di Jakarta.

Kepala sekolah SMK Pembda Nias, Yaduhu Laia didampingi Wakilnya Faarododo Fau menuturkan, ada total 958 siswa mulai dari kelas satu hingga tiga.
Murid-murid ini terbagi dalam empat jurusan/program keahlian, yaitu Teknik Kendaraan Ringan (TKR),Teknik Gambar Bangunan (TGB), Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan Teknik Audio Video (TAV). "Di sini, TKR paling banyak peminatnya. Jurusan ini sangat terbantu dengan alat dan bahan praktik bantuan dari pemerintah Jepang. Siswa diajarkan 70 %  praktik dan 30 % teori," tuturnya.

Yayasan Perguruan Pembda  berdiri sejak tahun 1969 mengelola pendidikan SMP, SMA dan SMK. Sedangkan SMK mulai buka tahun 1970.

Ia menambahkan, dengan bantuan hibah, antusias masyarakat semakin tinggi menyekolahkan anaknya di SMK itu. Pada umumnya, alumni banyak membuka bengkel sendiri dan bekerja sebagai mekanik di luar Kabupaten Nias, bahkan di luar negeri seperti bekerja di kapal pesiar. "Mudah-mudahan ke depannya bantuan bisa ditingkatkan sesuai perkembangan zaman. Karena di sini alat ukur otomotifnya masih kurang," cetusnya.

Seorang siswa kelas XII jurusan TKR, Jhoni Martin Tel mengaku senang dengan bantuan dari pemerintah Jepang. Apalagi mendapat kunjungan langsung Konsul Muda Jepang di Medan.

"Kendaraan diesel bantuan dari Jepang ini sangat membantu untuk belajar. Kita jadi lebih mahir saat praktik. Rencananya, tamat dari sini akan ke Medan dan menjadi mekanik," pungkasnya. Di acara itu Konsul Muda Daiki banyak menerima masukan dari kepala sekolah maupun dari para siswa. "Masukan ini akan saya sampaikan ke  atasan mudah-mudahan mendapat persetujuan," ujar Daiki pria yang fasih berbahasa Indonesia.(A2/ r)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru