Medan (SIB)
Permata Hijau Group, salah satu produsen minyak goreng (Migor) berkualitas di Indonesia, mendistribusikan 40.000 liter migor kemasan merk Parveen untuk kebutuhan masyarakat melalui pasar retail modern dan pasar tradisional. Stok 40 ribu liter itu didistribusikan salah satunya melalui Gudang Indomaret, Senin (7/2).
Pendistribusian itu menindaklanjuti arahan pemerintah pusat melalui Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022 untuk stabilitas pasokan dan harga minyak goreng.
"Upaya ini untuk mendukung program pemerintah menstabilkan harga minyak goreng di pasaran," sebut Manager GA Permata Hijau Group (PHG) Asep Tatang didampingi Manager Marketing PHG Maichel di sela kegiatan tersebut.
Pendistribusian migor itu dilaksanakan manajemen PHG berkordinasi dengan Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Utara itu. Kegiatan itu disaksikan Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Utara Ir Aspan Batubara MM dan Kabid Perdagangan Dalam Negeri Barita Sihite.
Menurut Asep Tatang, PHG selalu berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk penyaluran minyak goreng.
Kemarin lanjutnya, PHG juga menyalurkan 40 ribu liter minyak goreng ke beberapa pusat retail modern dan pasar tradisional, di antaranya PT Indo Marco Prismatama di Tanjungmorawa dan PT Singa Asia Perkasa Utama di Kawasan Industri Medan untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng di masyarakat di Sumatera Utara.
’’Dalam mengatasi harga minyak goreng yang merangkak naik Permata Hijau Group selalu mendukung program pemerintah melalui kerja sama dengan retail modern dan pasar tradisional sesuai arahan dari Kementerian Perdagangan. Mudah- mudahan pemerintah dapat mengalokasikan CPO dengan harga Rp9.300 dalam upaya mempercepat stabilitas harga migor," tambah Asep.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Utara Ir Aspan Batubara MM dan Kabid Perdagangan Dalam Negeri Barita Sihite menyampaikan ucapan terima kasih serta penghargaan atas partisipasi PHG dalam hal pendistribusian minyak goreng untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Ke depan, kita harapkan upaya ini akan melibatkan lebih banyak industri minyak kelapa sawit. Baik dari perkebunan kelapa sawit maupun dari pabrik pengolahan kelapa sawit untuk menjawab tantangan di lapangan," harap Aspan. (R8/Rel/f)