Senin, 14 Oktober 2024

Bantuan Rehab Rumah Tak Layak Huni di Nias Picu Kecemburuan Sosial

Normalius Gori - Sabtu, 24 Agustus 2024 15:59 WIB
1.116 view
Bantuan Rehab Rumah Tak Layak Huni di Nias Picu Kecemburuan Sosial
Foto: SNN/Normalius Gori
Tona Aro Zandroto dan keluarganya. Foto diambil, Sabtu (24/8/2024).
Nias (harianSIB.com)
Program bantuan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang disalurkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nias pada tahun anggaran 2022 senilai Rp3,7 miliar telah menimbulkan kecemburuan sosial di kalangan warga. Banyak di antara mereka yang merasa lebih layak mendapatkan bantuan, namun justru terabaikan.

Warga Desa Saitagaramba, Kecamatan Sogaeadu, yang ditemui jurnalis SIB News Network (SNN), Sabtu (24/8/2024), mengutarakan kekecewaan mereka terhadap sistem penyaluran bantuan tersebut. Mereka menuding Pemkab Nias melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Perhubungan Lingkungan Hidup (PKP2LH) bersikap pilih kasih dalam menyalurkan bantuan.

Pasalnya, banyak warga yang kondisi rumahnya jauh dari layak huni justru belum mendapatkan bantuan, sementara beberapa rumah yang masih cukup layak malah direhabilitasi.

Baca Juga:

Ina Jeli Zandroto, salah seorang warga, menyoroti ketidakadilan tersebut. "Ada warga yang rumahnya sudah rusak total, tapi mereka tidak mendapatkan bantuan sama sekali," ujarnya.

Senada dengan itu, Tona Aro Zandroto atau akrab disapa Ama Dika berharap Pemkab Nias lebih memperhatikan warga yang benar-benar membutuhkan. Ia menambahkan, rumahnya yang berlantaikan tanah dan beratapkan rumbia sering bocor saat hujan, namun hingga kini belum juga mendapat bantuan meskipun sebelumnya sudah didata.

Baca Juga:

"Kami memang pernah didata, tapi sampai sekarang belum ada bantuan yang datang," keluh Ama Dika.

Keluhan serupa juga dilontarkan warga desa dan kecamatan lain, berdasarkan pantauan jurnalis SNN.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas PKP2LH Nias Bernard Nazara melalui Sekretaris Dinas, FK Harefa menjelaskan, program bantuan RTLH sudah terealisasi untuk 105 unit rumah, meskipun satu unit gagal dibangun karena penerima manfaat pindah keluar daerah.

"Setiap unit mendapatkan bantuan hibah senilai Rp35 juta tanpa ada potongan," jelas Harefa.

Ia juga membantah tudingan pilih kasih dalam penyaluran bantuan. "Kalau ada yang mengatakan pilih kasih atau tidak tepat sasaran, itu tidak benar. Kami menyalurkan bantuan kepada warga yang benar-benar miskin, sesuai dengan arahan Bupati," tegasnya. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
komentar
beritaTerbaru
Wapres Doakan Situs Stabil

Wapres Doakan Situs Stabil

Bogor (SIB)Wakil Presiden (Wapres) RI Maruf Amin mendoakan pemerintahan di era Prabowo Gibran dalam situasi stabil dan berharap pemerintaha

Nasional