Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 11 November 2025

Tuntut Bonus Prestasi, Atlet Bersama Pemuda Demo di Kantor Bupati Labusel

Rudi Afandi Simbolon - Kamis, 04 September 2025 16:33 WIB
99 view
Tuntut Bonus Prestasi, Atlet Bersama Pemuda Demo di Kantor Bupati Labusel
Foto: harianSIB.com/Rudi Afandi Simbolon
Atlet asal Kabupaten Labusel dan pemuda Unjuk rasa menuntut realisasi bonus prestasi pada PON XXI tahun 2024 Aceh-Sumut, Kamis (3/9/2025).
Kotapinang(harianSIB.com)

Sejumlah atlet asal Kabupaten Labusel yang menorehkan prestasi pada PON XXI tahun 2024 Aceh-Sumut ditemani puluhan masyarakat dan pemuda unjuk rasa di Kantor Bupati, Jalinsum Sosopan, Desa Sosopan, Kotapinang, Kamis (4/9/2025). Mereka menuntut bonus atlet direalisasikan.

Sudah satu tahun bonus atlet yang dijanjikan terhadap Bendri Arianto Sirait peraih medali emas Cabang Gateball, Agung Setiawan peraih emas Cabang Squash, dan Padlan peraih perunggu Cabang Tarung Drajat, belum terealisasi.

Pengamatan wartawan, sebelum memulai orasi, massa memblokir ruas Jalinsum Sosopan dengan memarkirkan dua unit truk di tengah badan jalan, karena saat itu gerbang komplek Kantor Bupati Labusel ditutup. Akibatnya, terjadi antrean panjang kendaraan lebih kurang 2 Km di ruas jalan tersebut.

Pengunjuk rasa akhirnya melunak dan bersedia membuka blokir jalan, setelah gerbang kantor dibuka dan diperkenan masuk ke dalam komplek. Aksi tersebut pun mendapat pengawalan ketat puluhan personel Satpol PP dan Polres Labusel.

"Kami minta bonus atlet direalisasikan. Kami bosan dijanjikan terus," kata David Arjuna Sihombing dalam orasinya.

Disebutkan, pada PON XXI tahun 2024 Aceh-Sumut lalu, untuk pertama kalinya tiga atlet asal Kabupaten Labusel menorahkan prestasi membanggakan, yakni Bendri Arianto Sirait, Agung Setiawan, dan Padlan. Usai even tersebut kata dia, para atlet dijanjikan bonus berupa uang pembinaan Rp30 juta untuk peraih emas dan Rp20 juta peraih perunggu oleh Ketua KONI Kabupaten Labusel, H Edimin, yang saat itu juga masih menjabat sebagai Bupati Kabuoaten Labusel.

Namun kata dia, hingga kini dana tersebut tidak terealisasi, karena menurut Ketua KONI Kabupaten Labusel, hibah tahun 2025 yang direalisasikan Pemkab Labusel hanya Rp140 juta, jauh dari yang semula dianggarkan, yakni Rp1,2 milyar. Parahnya kata dia, KONI dan Pemkab tidak melakukan penjemputan terhadap para atlet asal Kabupaten Labusel pada PON lalu.

"Belakangan jumlahnya turun lagi menjadi Rp50 juta untuk ketiga atlet, itu pun tidak direalisasikan. Kami tanya Katua KONI, katanya anggarannya tidak mencukupi, sehingga tidak dicarikan, padahal dalam anggaran Rp140 juta itu sudah dialokasikan bonus atlet dimaksud. Sementara ketika permasalahan ini ditanyakan kepada Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemkab Labusel, Putra Zulad, SSTP, jawabannya menyakitkan, yakni Pemkab tidak berkewajiban memberikan bonus atlet," katanya.

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru