Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 09 November 2025

Kemarau Lagi, Petani Kol di Dolok Pardamean Resah

Riswan Hardy Gultom - Rabu, 05 November 2025 15:00 WIB
297 view
Kemarau Lagi, Petani Kol di Dolok Pardamean Resah
Foto: SIB/H Gultom
Benih sayur kol yang ditanam seminggu lalu terlihat layu karena terik matahari, sementara hujan tak kunjung turun, Rabu (5/11/2025).

Simalungun(harianSIB.com)

Dalam dua minggu terakhir kemarau kembali melanda daerah pertanian di Manik Saribu, Kecamatan Dolok Pardamean, Simalungun, membuat petani kol resah.

Setelah pertengahan tahun hujan sempat turun, namun lahan kembali mengering akhir akhir ini membuat tanaman sulit berkembang.

Putra Sidauruk bersama sejumlah petani kol di lahan mereka Desa Manik Saribu Pane, Rabu (5/11/2025) mengeluhkan kekeringan yang terjadi.

Putra mengatakan, dirinya memiliki lahan dua hektar. Tadinya dia mengandalkan air hujan untuk menyiram lahan dan benih kol yang baru ditanamnya seminggu lalu.

Baca Juga:
Namun kini dirinya kebingungan menyediakan air yang cukup banyak guna melembabkan seluruh lahannya.

"Biasanya menjelang akhir tahun sudah musim hujan sehingga kita berani menanam dengan jumlah luas. Bila hujan belum turun dalam beberapa hari ke depan kol saya bisa bermasalah," keluhnya sembari berharap hujan segera turun.

Memang dikatakannya, air bisa diadakan dengan memesan menggunakan mobil namun akan mengeluarkan biaya yang lumayan, sehingga dikatakan dirinya menunggu hujan turun.

Sementara mereka mengaku sumber air di lahan tidak ada. Untuk membuat sumur bor sedikit mengalami kendala sehubungan daerah itu memiliki ketinggian lebih kurang 900 meter di atas permukaan laut.

Karena masalah ini sering terjadi, ke depan mereka akan mendiskusikan kepada pemerintah untuk bisa turut memberi solusi tentang pengadaan stok air di areal areal pertanian sehingga mendukung usaha tani masyarakat. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Kemarau, Tanah di Perladangan Silimakuta Kering dan Berdebu
BMKG Imbau Waspadai Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang di Sumut
Kawasan Hutan Tanduk Benua di Simalungun Terbakar
Kemarau Panjang, Petani Jagung di Nagori Nauli Baru Menjerit
Dalam Sepekan Terakhir, Harga Cabai Bergerak Turun
Kemarau Panjang di Karo, Petani Bercocok Tanam dengan Siram Manual
komentar
beritaTerbaru