Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 25 Desember 2025

Diduga Dibunuh di Rutan Doloksanggul Makam Tahanan Narkoba Dibongkar

* Istri Korban: Almarhum Bebas Awal Juni
- Minggu, 07 Mei 2017 16:09 WIB
1.184 view
Diduga Dibunuh di Rutan Doloksanggul Makam Tahanan Narkoba Dibongkar
SIB/Roy Surya Damanik
BONGKAR MAKAM: Tim Forensik Poldasu dan Kasat Reskrim Polres Humbahas AKP Jonser Banjarnahor bersiap-siap membongkar makam Rahmadsyah Nasution di TPU Muslim Jalan Kenari Perumnas Mandala, Percut Sei Tuan, untuk dilakukan otopsi , Sabtu (6/5).
Medan (SIB)- Diduga korban pembunuhan di Rumah Tahanan (Rutan) Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) belum lama ini, makam tahanan Narkoba, Rahmadsyah Nasution (40) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim Jalan Kenari Perumnas Mandala dibongkar Tim Forensik Poldasu, untuk dilakukan otopsi, Sabtu (6/5) pagi.

Tim Forensik Poldasu tiba di lokasi pemakaman korban yang sudah dipasangi tenda dan ditutupi terpal. Selanjutnya jenazah korban dibongkar, kemudian diotopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian korban.

Di lokasi TPU, istri korban, Repi Setia (38) ketika diwawancarai wartawan mengungkapkan, dua hari sebelum suaminya tewas, ibu rumah tangga (IRT) tersebut ditelepon korban guna memberitahukan Rahmadsyah akan pulang (bebas-red) pada awal Juni.

"Pada 23 April saya ditelepon korban guna mengatakan pada awal Juni ia akan bebas. Tepat 25 April pihak Rutan mengatakan  suami saya meninggal. Tak lama teman satu sel suami saya menelepon dan mengatakan korban meninggal tak wajar. Sebab sebelum meninggal, sekira pukul 15.00 WIB, korban dipanggil oleh tahanan asal Siantar, US melalui pegawai Rutan," ungkapnya sembari meneteskan air mata.

Sekira pukul 16.00 WIB, sambung Repi , suaminya kembali ke sel dengan kondisi tak berdaya dan  dibopong pegawai Rutan. Korban akhirnya meninggal dan 26 April pihak Rutan membawa jenazah korban ke rumah orangtuanya di kawasan Tembung dan selanjutnya dimakamkan.

"Suami saya pindahan dari Rutan Tanjung Gusta Medan dan divonis 5 tahun karena terlibat Narkoba. Korban sudah menjalaninya selama 4 tahun. Sedangkan 1,5 tahun sudah dijalaninya di Rutan Doloksanggul. Saya sangat berharap jika memang suami saya dibunuh, polisi segera menangkap pelakunya," harapnya.

Di lokasi yang sama, Kasat Reskrim AKP Jonser Banjarnahor menjelaskan, belum lama ini pihaknya mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada seorang tahanan  tewas tidak wajar di dalam Rutan. Selanjutnya petugas membuat Laporan Polisi Model A pada 29 April.

"Kita berkomunikasi kepada orangtua korban. Namun orangtua korban tidak setuju dilakukan otopsi dan mengaku sudah ikhlas. Selanjutnya kita membuat Laporan Polisi Model A, dan kemudian melakukan lidik di Rutan Doloksanggul. Saksi-saksi di antaranya 7 para narapidana dimintai keterangannya. Hasil keterangan saksi-saksi menyebutkan korban dianiaya dan diduga turut serta 3 anggota Lapas," ucapnya.

Setelah itu sambung Kasat, pihaknya melakukan pendekatan kepada istri korban. Akhirnya istri korban setuju dilakukan otopsi  yang dibiayai oleh Polres Humbahas.

"Kita kemudian berkoordinasi dengan Poldasu, Tim Identifikasi, Polrestabes Medan dan Polsek Percut Sei Tuan. Akhirnya Sabtu pagi jenazah korban diotopsi," ujarnya sembari menambahkan pihaknya secepatnya akan memintai keterangan pihak Kalapas.

Sementara itu Spesialis Tim Forensik, H dr Mistar Ritonga ketika dikonfirmasi mengatakan, sementara ini pihaknya melihat ada tanda-tanda kekerasan di tubuh/dada sebelah kanan korban hingga ke rusuk.

"Pada pemeriksaan memang jelas nampak setelah kita buka ada tanda-tanda kekerasan akibat benda tumpul. Di bawah kulit juga nampak. Waktu dibuka rongga dada sebelah kanan juga ada darahnya. Paru-paru korban juga ada bekas robek. Kalau luka-luka kecil tidak begitu nampak. Nanti masih ada lagi pemeriksaan tambahan," terangnya.(A16/c)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru