Kualanamu (SIB) -Setelah Erwin Adhiyaksa menjabat sebagai Plt Safety Manager PT Angkasa Pura II di Kualanamu Internasional Airport menggantikan Kuswadi ,para calo tiket,porter liar dan sopir taksi gelap(TG) terlihat semakin marak beraksi di airport KNIA. Padahal,plank bertuliskan"Dilarang Masuk dan Beroperasi Bagi Calo Tiket,Taxi Gelap Porter Liar,dan Pedagang Asongan di Bandara Kualanamu" masih tetap terpampang di pintu masuk area kedatangan penumpang Airport Kualanamu yang dijaga sejumlah petugas Bandara itu.
Pantauan SIB,para calo tiket liar itu biasanya beraksi secara bebas di area.Konter check in tiket sejumlah maskapai keberangkatan penumpang dan di area Customer Service Center Bandara Kualanamu itu.
Karena,para.penumpang yang datang ke Bandara itu biasanya membeli tiket"go show" sejumlah maskapai itu di area Konter check in tiket dan di area Customer Service Center Bandara Kualanamu itu.
Para calo tiket liar itu membujuk rayu penumpang yang hendak berangkat ketempat tujuannya agar tiket ,"go show"itu bisa cepat didapat melalui hasil kerja kerasnya.
Para penumpang itu biasanya membeli tiket go show di area Konter check in tiket keberangkatan penumpang di area Customer Service Center di area kedatangan penumpang.
Khusus menyangkut oknum petugas berbagai instansi di Airport itu menjadi porter liar itu biasanya paling banyak beraksi di area kedatangan penumpang luar negeri dan di keberangkatan penumpang lantai 3 Airport Kualanamu itu.
Para porter liar itu biasanya ramai beraksi masuk ke area.kedatangan penumpang luar negeri untuk menawarkan jasa membawa barang bagasi penumpang yang baru tiba dari luar negeri seperti dari.Singapura,Penang,Kualalum pur Malaysia dan Bangkok.
Padahal,hingga saat ini pihak PT Angkasa Pura II meniadakan porter membawa bagasi penumpang baik bagi penumpang yang berangkat maupun datang di Airport Kualanamu.Namun,pihak PT Angkasa Pura II tampaknya melakukan aksi pembiaran porter liar beropersi membawa barang bagasi penumdi Bandara Kualanamu.
Sedangkan para sopir taksi gelap juga tampak bebas berkeliaran di area kedatangan untuk mencari penumpangnya. Padahal sopir taksi resmi Airport dan Grab Car Bandara Kualanamu itu tak ada terlihat berkeliaran mencari penumpang di area kedatangan penumpang Airport itu.
Ketua Ikatan Sopir Taksi Resmi Bandara(Isotarban)Bandara Kualanamu Paune Sihotang mengaku sangat menyesalkan melihat sikap petugas di Bandara itu kurang serius mencegah para sopir taksi gelap beroperasi membawa penumpang di sana.
"Iya,kalau kemauan petugas Bandara itu ada untuk mencegah para sopir taksi gelap itu tak beroperasi membawa penumpang di KNIA paling gampang",ujar Paune Sihotang kepada SIB baru-baru ini.
Sementara itu pihak Kantor Cabang PT Angkasa Pura II Kualanamu Internasional Airport(KNIA) Deliserdang tetap berkomitmen dan melarang segala bentuk percaloan,taksi tidak resmi,porter dan pedagang asongan di airport pengganti Polonia Medan itu.
Hal itu disampaikan Branch Communication and Legal Manager PT Angkasa Pura II KNIA Wisnu Budi Setianto menyatakan hal itu menjawab pertanyaan SIB,Sabtu(27/7) malam.
Disebutkannya,petugas Bandara itu dibantu personel TNI dan Polri selalu bergerak melakukan razia memburu para calo tiket,sopir taksi tidak resmi,porter dan pedagang asongan itu.Namun,dia tidak menampik praktik percaloan tiket itu masih ada karena.modusnya menyaru seperti layaknya penumpang maskapai.
Begitupun,Wisnu Budi Setianto berharap kerjasamanya kepada seluruh pengguna jasa aurport itu agar menggunakan moda transportasi resmi,tidak membeli tiket dari calo dan tidak menggunakan jasa porter.
Bahkan,Wisnu Budi Setianto juga berharap pengguna jasa airport itu bila menemukan percaloan tiket,porter dan sopir taksi tidak resmi agar segera.nelaporkannya kepada petugas Bandara Kualabamu.(M22/c)
