Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 10 November 2025

Jembatan di Namorambe Ambruk saat Pikap Pembawa BBM Melintas, Dua Orang Luka

Jekson Turnip - Minggu, 25 Mei 2025 12:19 WIB
26 view
Jembatan di Namorambe Ambruk saat Pikap Pembawa BBM Melintas, Dua Orang Luka
Foto Dok/Screenshot Sas
PUTUS: Jembatan di Desa Namo Landur - Gunung Lawas, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang yang putus diabadikan, Sabtu (24/5/2025).
Deliserdang (harianSIB.com)

Jembatan penghubung yang melintasi Sungai Deli dan menghubungkan Desa Namo Landur dengan Gunung Lawas, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, dilaporkan ambruk baru-baru ini.

Dalam insiden tersebut, sebuah mobil pikap bermotif loreng yang diduga mengangkut bahan bakar minyak (BBM) turut terjatuh ke sungai. Dua orang di dalam kendaraan mengalami luka-luka dan sempat mendapat perawatan di rumah sakit.

Pantauan di lokasi, jembatan putus di ujung jalan menuju ke Desa Gunung Lawas. Dibawah jembatan juga masih terlihat mobil pikap bercorak loreng terguling di bawah jembatan. Sampai saat ini mobil tersebut belum dievakuasi dan masih berada di lokasi.

Lina Ginting, warga sekitar mengatakan, jembatan penghubung antar Desa rubuh pada Rabu (21/5//2025) malam kemarin, sekira pukul 20:00 WIB. Saat kejadian, mobil yang dikemudikan sopir beserta kernet melintas dari arah Desa Namo Landur ke Desa Gunung Lawas.

Tiba-tiba di ujung jalan, jembatan ambruk dan mobil terjun kebawah.

"Iya pas mobil lewat (ambruknya) mau nyeberang ke sana. Katanya mereka bawa minyak. Ada 2 orang di dalam mobil, 1 patah tangan," kata Lina Ginting, ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (24/5/2025).

Lina menyebut jembatan penghubung antar Desa ini menjadi salah satu akses pelajar dari wilayah Desa Gunung Kelawas yang mau pergi sekolah di SMA Negeri 1 Kecamatan Namorambe.

Sehingga jembatan ini sangat aktif digunakan bagi para siswa/Siswi pelajar. Selain itu, masyarakat juga menggunakan jembatan ini untuk beraktivitas, khususnya ke kebun. Setelah rubuh, masyarakat dan pelajar terpaksa memutar jauh ke jembatan lain yang jaraknya semakin jauh.

"Jembatan ini jembatan penghubung. Disini sekolah paling dekat, disini ada dua sekolah negeri, SMP negeri dan SMA negeri. Sejak jembatan putus harus cari akses ujung ke ujung ," ujarnya.

Menurut Lina, jembatan ini sebenarnya sudah lama rusak. Selama ini juga sudah ada plang pemberitahuan kalau jembatan tidak bisa dilalui mobil alias hanya sepeda motor. Namun terkadang ada saja mobil yang melintas, meski sudah ada peringatan.

Lina berharap pemerintah bisa segera memperbaiki jembatan karena salah satu akses warga dan pelajar sehari-hari.

"Harapannya jembatan ini diperbaiki, kasihan anak sekolah ini jembatan penghubung untuk dilintasi anak sekolah," ucap dia.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Kontruksi (SDABMBK) Deliserdang, Janso Sipahutar mengaku sudah mengetahui kalau jembatan tersebut putus dan sudah dilaporkan ke Bupati dan Wakil Bupati Deliserdang untuk memohon petunjuk selanjutnya.

Dikatakan, jembatan tersebut telah mengalami kerusakan ketika terjadi bencana alam banjir dan longsor di akhir tahun lalu. Diakui bahwa pihaknya sudah membuat tanda atau peringatan bahwa jembatan tersebut dalam keadaan rusak dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

"Kami laporkan kepada Bapak Bupati dan Wabup bahwa untuk perbaikan kerusakan jembatan tersebut pada awalnya sudah kita anggarkan pada APBD tahun anggaran 2025 sebesar Rp17,6 miliar. Namun seiring berjalannya waktu tingkat kerusakan dan longsor pada jembatan tersebut semakin bertambah sehingga uang yang sudah kita anggarkan menjadi tidak cukup. Sehingga kita putuskan untuk dianggarkan kembali secara keseluruhan di tahun depan, " jelas Janso kepada harianSIB.com, Minggu (25/5/2025).

Menurut dia, jembatan dan ruas jalan tersebut bukan satu-satunya akses ke wilayah tersebut. Sehingga kemungkinan pihaknya akan mencari jalur baru yang lebih pendek bentang jembatannya. Sebab yang sekarang sangat lebar bentang sungainya. Sehingga biayanya sangat besar sementara jalan ini bukan jalan utama atau satu-satunya akses ke daerah tersebut.(**)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru