Medan (harianSIB.com)
Era baru pendidikan tinggi Indonesia telah dimulai di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Paradigma kini bergeser secara fundamental, beralih ke konsep "kampus berdampak" (impactful campus), di mana perguruan tinggi (PT) ditugaskan secara spesifik untuk menjadi motor penggerak ekonomi dan membantu mencapai target pertumbuhan nasional sebesar 8%.
Hal ini ditegaskan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah 1 Sumatera Utara, Prof Saiful Anwar Matondang, saat ditemui di kantornya, Senin (10/11/2025).
"Nah, kita kan setelah Pak Prabowo ini, paradigma pendidikan tinggi berubah," ujar Prof Saiful.
Ia menjelaskan, salah satu perubahan signifikan adalah pemisahan kembali Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Kini, fokusnya jauh lebih tajam.
Baca Juga:
"Yang mana kita (fokus pada) 'kampus berdampak' atau 'universitas berdampak', 'saintek berdampak'," jelasnya.
Prof Saiful memaparkan, konsep "berdampak" ini memiliki arti yang sangat praktis. Keberhasilan perguruan tinggi tidak lagi diukur semata-mata dari kegiatan internal kampus, melainkan dari seberapa besar aplikasi Ipteks (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang dihasilkan mampu dirasakan langsung oleh masyarakat.