Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Kamis, 13 November 2025

Seputar Tikam Pasangan Sejenisnya, Wanita di Percut Sei Tuan Langsung Bunuh Diri

* Kapolrestabes Medan: Motifnya Karena Cemburu Buta
Roy Surya D Damanik - Rabu, 12 November 2025 23:48 WIB
103 view
Seputar Tikam Pasangan Sejenisnya, Wanita di Percut Sei Tuan Langsung Bunuh Diri
Foto harianSIB.com/Roy Damanik
JELASKAN KEJADIAN: Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dr Jean Calvijn Simanjuntak menjelaskan kejadian terkait seorang wanita tikam teman sejenisnya, lalu bunuh diri, di TKP Gang Tarigan Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, Rabu (12/11/202

Medan (harianSIB.com)

Satreskrim Polrestabes Medan dan Polsek Tembung mengungkap peristiwa penganiayaan berat yang berujung kematian yang terjadi di saturumah kontrakan di Gang Tarigan Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang pada, Jumat (7/11/2025) lalu.

Kasus dugaan penganiayaan berat yang berujung kematian itu akibat cemburu buta hubungan sesama jenis antara AK dan ASN.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dr Jean Calvijn Simanjuntak didampingi Kasat Reskrim, AKBP Bayu Putro Wijayanto, Wakasat, AKP Ainul Yaqin dan Kasi Humas, AKP Halason Sihotang dalam keterangan persnya di lokasi kejadian, Rabu (12/11/2025) sore menjelaskan bahwa kasus ini sempat viral di berbagai platform media.

"Peristiwa tersebut terjadi pada 7 November 2025 sekitar pukul 07.30 WIB. Kasus ini pertama kali dilaporkan oleh EPN, yang merupakan kakak ASN, ke Polsek Medan Tembung. Dalam laporan polisi disebutkan bahwa terlapor adalah AK yang diduga sebagai pelaku penganiayaan berat hingga menyebabkan korban ASN meninggal," ujar Kapolrestabes.

Baca Juga:
Penyidik kata Kapolres kemudian melakukan pendalaman segera. Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sedikitnya 7 saksi, terdiri dari teman satu rumah korban, tetangga, kakak korban, serta pihak yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut.

"Dari hasil penyelidikan, terdapat sembilan adegan yang telah direkonstruksi untuk mengungkap secara utuh kronologi peristiwa ini. Hasil sementara menunjukkan adanya bukti kuat yang mengarah pada dugaan tindak pidana penganiayaan berat yang menyebabkan korban meninggal dunia," ungkapnya.

Ditambahkan Kombes Calvijn, penyidik akan melanjutkan proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku guna memastikan keadilan bagi korban dan keluarganya.

"Polisi mengungkap kronologi lengkap kasus dugaan penganiayaan yang disertai bunuh diri yang melibatkan dua perempuan berinisial ASN dan AK. Ini berdasarkan hasil penyelidikan dan rekaman CCTV di lokasi kejadian," katanya.

Ditambahkan Calvijn, dari hasil penyidikan terungkap bahwa ASN, yang awalnya dilaporkan sebagai korban, ternyata merupakan pelaku penganiayaan terhadap AK, sebelum akhirnya mengakhiri hidupnya sendiri.

"Menurut penyidik, ASN dan AK memiliki hubungan khusus selama tiga tahun. Hubungan tersebut diduga menjadi motif kuat di balik peristiwa tragis ini. Rekaman CCTV memperlihatkan secara jelas rangkaian kejadian di dalam kamar tempat keduanya berada bersama seorang anak perempuan berusia dua tahun sebut saja namanya Mawar, yang merupakan anak kandung dari AK," jelasnya.

Dalam rekaman itu tampak tiga orang di dalam kamar: ASN yang berdiri, AK yang sedang tidur, dan anaknya turut beristirahat di tempat yang sama. Pada pukul 07.18 WIB, ASN terlihat mengambil gunting dari lemari dekat kamar mandi, kemudian melakukan tindakan kekerasan terhadap AK.

"Pelaku menindih korban, membekap dengan bantal, lalu melakukan penusukan berulang kali ke bagian tubuh korban, termasuk perut, lengan, dan punggung," beber Kombes Calvijn.

Masih kata Kapolrestabes, pergumulan keduanya berlangsung sekitar 10 menit. Anak korban yang terbangun dan menangis berhasil keluar dari kamar, yang kemudian menjadi salah satu faktor penyidik dapat mengungkap kejadian tersebut secara terang.

"Setelah melakukan penganiayaan, ASN sempat berbicara singkat dengan AK dan menyampaikan permintaan maaf. Usai kejadian itu, ASN kemudian mengunci pintu dari dalam kamar dan melakukan penganiayaan terhadap dirinya sendiri dengan menusuk bagian dada, leher, dan perut dengan menggunakan gunting yang sama hingga akhirnya meninggal dunia di tempat kejadian," ucapnya.

Barang bukti yang diamankan tambahnya lagi, meliputi gunting, rekaman CCTV, serta alat komunikasi milik korban dan pelaku. Berdasarkan hasil penyelidikan dan visum, polisi menyimpulkan bahwa ASN meninggal akibat melukai dirinya sendiri, sementara AK mengalami luka berat akibat serangan tersebut.

"Motif kuat peristiwa ini berawal dari hubungan khusus antara pelaku dan korban yang telah berlangsung tiga tahun. Kasus ini kini telah kami nyatakan terang benderang berdasarkan hasil pemeriksaan dan bukti digital," pungkas Kombes Calvijn.(**)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Rp 150 Juta Dana Desa Sekip Raib di Parkiran Disdukcapil Deliserdang
UMK Deliserdang Ditetapkan Rp2.938.524
KPU Deliserdang Tambah 44 Anggota PPK Pasca Putusan MK
Pemkab Deliserdang Usul ke Kemen ESDM Penambahan 25.000 Sambungan Gas Elpiji
Kapolrestabes Medan: Patroli Gabungan Skala Besar Dilaksanakan Pada Jam Rawan
Bom Bunuh Diri di Afghanistan, 50 Orang Tewas
komentar
beritaTerbaru