Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 02 November 2025

Orang Muda di AS Lancarkan Gerakan #HateisaVirus

Redaksi - Minggu, 10 Mei 2020 21:58 WIB
618 view
Orang Muda di AS Lancarkan Gerakan #HateisaVirus
Ps Aryo Darudjati
New York City (SIB)
Orang muda di AS melancarkan gerakan #HateisaVirus. Maksud dari tagar itu kebencian adalah virus.

Aksi tersebut digagas Reinhardt Kenneth di Los Angeles dan Eda Yu yang tinggal di kota New York. Keduanya punya hubungan emosional terhadap Asia. Kenneth yang fotografer fesyen justru berasal dari Indonesia.

Aksi mengemuka karena pandemi Covid-19 yang berdampak pada rasisme dan xenofobia terhadap komunitas Asia atau Amerika keturunan Asia. “Saya menuangkan segala amarah, ketakutan dan rasa sakit hati saya ke dalam seni,” ujarnya seperti disiarkan VOAIndonesia.Com.

Kegelisahannya semakion tinggi karena mendapat cerit apengalaman warga keturunan Asia di New York. Tiap kali naik subway selalu dilecehkan yang dikaitkan dengan sumber virus.

Karya fotonya berisi kemarahan, menjadi sorotan media lokal di AS bahkan mengundang komentar publik. “Foto tersebut tampak seperti kerusuhan, tapi ini adalah kerusuhan untuk cinta, kebaikan, kasih dan bukan berdasarkan kekerasan,” katanya. “Aku ingin, banyak anak-anak muda di sana, di luar, yang lihat (foto saya) itu bisa terinspirasi atau bisa setidaknya mengubah kehidupan mereka."

Eda Yu juga marah atas perlakuan rasis karena virus corona. Bersama rekannya, Mashael dan Christine Oh, Eda membuat proyek foto yang menceritakan beberapa insiden kejahatan kebencian yang dialami masyarakat keturunan Asia di tengah pandemi. Salah fotonya bercerita mengenai seorang perempuan Asia yang dipukul di bagian mukanya karena tidak mengenakan masker saat berada di luar.

Eda ingin karya yang kemudian digunjingkan tersebut menjadi momen menyatukan kekuatan untuk melawan aksi rasisme.
Sejumlah organisasi masyarakat Amerika keturunan Asia di Amerika Serikat melaporkan, kejahatan kebencian meningkat tajam di tengah pandemi virus mematikan. John Yang, presiden dan direktur eksekutif organisasi Asian Americans Advancing Justice yang mengedepankan hak-hak sipil dan hak asasi manusia dari warga Amerika keturunan Asia, membenarkan hal tersebut.

Dari kantor yang berpusat di Washington DC, ia meminta korban kebencian secara sukarela melaporkan diri dan sudah menerima 1,500 laporan kasus.

Ia menyesalkan beberapa pejabat tinggi yang menggunakan kata-kata yang tidak dikenal oleh ahli medis dan ilmuwan, seperti virus China, flu China atau ‘Kung-flu’ dan organisasi yang dipimpinnya sedang berusaha menghentikan insiden kebencian.

Menanggapi gerakan #HateisaVirus, CEO HoRe PraiseandWorship Ps Aryo Darudjati STh mengatakan langkah tersebut positif. Tidak hanya karena pandemi, ajakan membuang rasa benci adalah ajaran kasih Yesus Kristus. “Bahkan hukum paling dasar mengajarkan manusia untuk mengasihi sesama seperti dalam Ten Commandment yang diturunkan pada Nabi Musa di Gurun Sinai,” ujarnya di Sejahtera Aluminium Jalan Pukat II 68 D-E, Bantan Timur - Medan Tembung, Jumat (8/5).

Menurutnya, #HateisaVirus sejalan dengan cita-cita melahirkan generasi muda bangsa yang memiliki akhlak dan kekuatan moral ke depan. Ia mengutip Amsal 8:13 di mana manusia yang takut akan Tuhan adalah membenci kejahatan. “Nats tersebut menunjuk bahwa kesombongan dan kecongkakan, jalan kejahatan dan mulut yang menentang dibenci oleh-Nya,” tutup Ps Aryo Darudjati. (T/R10/p)
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru